Mohon tunggu...
Ahdati Warman
Ahdati Warman Mohon Tunggu... Guru - Guru

Tidak muluk muluk. Hanya pribadi sederhana yang kadang takut untuk bertemu dan berbincang dengan orang lain. Namun jika sudah bertemu dan merasa cocok dengan orang lain, akan memiliki cerita berbeda. Tidak suka mencari masalah, selalu menghindari masalah. Ingat berbuat sebaik-baiknya walau kadang tidak mampu karena kondisinya tidak memungkinkan. Terlalu pesimistis untuk menjalani atau melakukan sesuatu termasuk untuk menyampaikan gagasan. Selalu berada dalam posisi wait and see. Sangat suka menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan, seperti opini, cerpen, pentigraf ataupun puisi. Hobi ini sudah ada dalam nadi saat beru lahir. Tidak terlalu muluk-muluk untuk menjalani hidup, mengalir dan biarkan saja seperti itu adanya. Itulah kelemahan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dilema Sang Agent of Change

26 Juni 2024   14:45 Diperbarui: 26 Juni 2024   14:55 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Nilai ujian pun sangatlah kecil, selain itu saat ada kesempatan remedial mereka sangat jarang memaksimalkannya. Akhirnya mereka hanya memiliki nilai seadanya saja. Apakah tuntas? Ooooooo tentu tidak. Akhirnya guru juga yang dibuat bingung bin buncah bin hilang akal bin hilang kesadaran.

Pada saat guru berada di posisi tidak mau memperbaiki nilai siswa di rapor karena memang tidak pantas menerima nilai "lebih baik"/ tuntas. Hal ini disebabkan karena tidak adanya usaha maksimal dari si peserta didik untuk memperoleh nilai yang lebih baik. Akhirnya, guru dihadapkan pada sebuah dilema. Dilema yang tentunya menyebabkan posisi guru bagai telur di ujung tanduk.

Jika guru tunduk dengan tekanan yang diberikan akhirnya niat hati ingin membentuk siswa yang memiliki karakter Pancasila pun pupus. Dalam Undang-Undang Nomor 02
Tahun 1989, Pasal 4 dijelaskan bahwa: "Pendidikan nasional bertujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia yang
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan keterampilan, kesehatan
jasmani, dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan".

Terbentuknya siswa dengan enam elemen dalam profil Pelajar Pancasila masih jauh dari kata realistis.  Enam elemen dalam Profil Pelajar Pancasila, yaitu: berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif.

Dimana posisi guru saat berhadapan dengan keadaan yang seperti itu? Ah, entahlah, waktu tidak akan pernah menunggu untuk melakukan perubahan. Kitalah yang harus mampu memanfaatkan waktu sehingga mampu melakukan sebuah perubahan walaupun perubahan itu sangat kecil. Sekecil apapun perubahan jika dilakukan dengan niat untuk kebaikan bersama maka akan berdampak luas.

Tetap semangat guru-guru Indonesia untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

@W
240624

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun