Mohon tunggu...
Siti Syarifa Ahda Syifa
Siti Syarifa Ahda Syifa Mohon Tunggu... Foto/Videografer - (23107030099) Mahasiswa ilmu komunikasi uin sunan kalijaga

berita informatif

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Surga Tersembunyi di Era Modern: Menikmati Terang Bulan Jadul yang Langka

18 Juni 2024   20:42 Diperbarui: 18 Juni 2024   21:04 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah kota Yogyakarta yang sudah modern ini  saya tertarik pada seorang yang masih berjualan terang bulan jadul. Bukan hanya berjualan tetapi juga melestarikan makanan-makanan jaman dulu yang makin kesini makin hilang.

Namun justru langka ini orang jadi mencari makanan jadul, sehingga berjualan terang bulan jadul dirasa tidak rugi dikarenakan orang malah banyak yang tertarik dengan makanan-makanan jadul.

Terang bulan jadul, makanan ringan yang sudah lama menjadi ikon dari masa kecil banyak orang. Bentuknya yang bulat dengan warna kuning kecokelatan dan aroma harum yang menggoda selalu mengingatkan pada hari-hari yang penuh keceriaan dan kenangan manis. Meskipun sekarang banyak variasi baru dari terang bulan, terdapat nilai nostalgis yang kuat pada versi jadulnya yang sulit untuk dilupakan.

Tidak hanya untuk dinikmati sebagai camilan, terang bulan juga sering menjadi hadiah atau oleh-oleh yang disukai. Di banyak acara keluarga atau perayaan, kehadiran terang bulan di meja makan adalah sinyal kebahagiaan dan kebersamaan yang diinginkan semua orang.

Asal Usul Terang Bulan
Terang bulan, atau dikenal juga sebagai dorayaki di Jepang, merupakan kue khas Asia Timur yang terdiri dari dua buah pancake tipis yang diisi dengan selai kacang merah manis. Di Indonesia, terang bulan telah lama menjadi camilan populer di pasar-pasar tradisional dan toko-toko roti sejak dulu kala. Nama "terang bulan" sendiri mengacu pada bentuknya yang bulat seperti bulan purnama.

Ada Kenangan Manis dari Terang Bulan Jadul
Bagi banyak orang, terang bulan jadul bukan hanya sekadar camilan, tetapi juga membangkitkan memori indah dari masa kecil. Makan terang bulan setelah pulang sekolah atau saat berkumpul dengan keluarga di sore hari adalah pengalaman yang mengikatkan rasa kebersamaan dan kehangatan. Aroma wangi terang bulan yang baru dibuat dari dapur seolah mengundang kenangan akan masa lalu yang penuh keceriaan.

Keberadaan terang bulan dalam budaya Indonesia tidak hanya sebagai camilan, tetapi juga sebagai bagian dari warisan kuliner yang harus dilestarikan. Di berbagai daerah, ada variasi khas terang bulan yang menggunakan bahan lokal atau memiliki cara pembuatan yang unik, menambah kekayaan ragam kuliner Indonesia yang patut dijaga keberlanjutannya.

Wawancara bersama penjual Terang Bulan Jadul

dok pribadi
dok pribadi

Untuk menambah informasi tentang terang bulan jadul saya melakukan wawancara dengan bapak Ansiawan yang berada di sunmor Ugm seorang pemilik usaha terang bulan jadul . Dengan wawancara ini semoga sobat kompasioner mendapat pengetahuan dari bapak Ansiawan.

Saya melontarkan beberapa pertanyaan seperti:

Bapak Ansiawan, bisa ceritakan sedikit tentang latar belakang Bapak dan bagaimana Bapak mulai terlibat dalam bisnis terang bulan jadul?

"Tentu. Saya Ansiawan, asli dari Yogyakarta. Sejak tahun 2008, saya sudah mulai berjualan ikan hias di sekitar daerah Maguwo, tepatnya di Jalan Kaliurang. Itu dulu, sebelum pandemi datang" kata bapak Ansiawan.


Bagaimana pandemi COVID-19 mempengaruhi bisnis ikan hias Bapak?
"Ya, memang. Pandemi membuat bisnis ikan hias saya turun drastis. Tidak banyak orang keluar rumah, dan minat beli ikan hias juga menurun. Saya sempat merasa khawatir, bagaimana saya bisa bertahan." Kata bapak Ansiawan

Lalu bagaimana Bapak beralih ke bisnis terang bulan jadul?
"Setelah vaksinasi mulai lebih banyak, saya melihat kesempatan untuk mencoba sesuatu yang baru. Saya punya keahlian dalam membuat terang bulan jadul dari dulu, dan saya suka memasak. Jadi, saya mulai menjual terang bulan jadul di salah satu sunmor di Yogyakarta sejak tahun 2021" kata bapak Ansiawan

Apa yang membuat Bapak tertarik untuk berjualan terang bulan jadul?
"Yang pertama awalnya saya ikut teman untuk ide berjualan setelah pandemi. Dan yang kedua Terang bulan jadul itu memiliki nilai nostalgia yang kuat Jadi , saya merasa tertarik untuk berjualan ini dan  teringat dulu sering makan terang bulan setelah sekolah, jadi rasanya akrab. Selain itu, melihat minat orang-orang yang datang membeli, saya merasa senang bisa memberikan sesuatu yang mereka sukai." Cerita dari bapak Ansiawan

Bagaimana pola jualan Bapak setiap minggunya?
"Kalau di sunmor, biasanya saya mulai berjualan dari pagi hari, sekitar jam 7 pagi sampai jam 12 siang. Itu pada hari Minggu. Sedangkan di hari biasa, saya jualan di Maguwo mulai sore hari, sekitar jam 4 sore sampai menjelang malam." Jelas bapak Ansiawan

Berapa modal yang diperlukan setiap harinya untuk berjualan terang bulan jadul?
"Untuk modal harian, saya biasanya menghabiskan sekitar 100 ribu rupiah untuk bahan-bahan dan biaya operasional lainnya" jawaban dari bapak Ansiawan

Dan seberapa besar pendapatan yang Bapak dapatkan dari berjualan terang bulan jadul?
"Pendapatannya lumayan stabil. Rata-rata saya bisa mendapatkan sekitar 3 jutaan per bulan dari berjualan terang bulan jadul ini. Tentu tergantung musim dan situasi pasar juga." Kata bapak Ansiawan

Apakah ada rencana untuk mengembangkan usaha ini di masa depan?
"Saya berharap bisa memperluas lagi jangkauan pasarnya, mungkin dengan membuka gerai tetap atau bekerja sama dengan toko-toko lokal. Tapi saya juga ingin tetap menjaga kualitas dan rasa klasik dari terang bulan jadul ini." Kata bapak Ansiawan

Dok pribadi
Dok pribadi
Untuk informasi yang banyak ini saya ucapkan "Terima kasih banyak, Bapak Ansiawan, atas waktunya dan sharingnya hari ini. Semoga usaha Bapak terus sukses!"
"Terima kasih juga atas kesempatannya saya juga sering ditanya untuk tugas dan saya merasa senang karena bisa memberikan informasi untuk kalian, apalagi di jaman sekarang sudah jarang anak anak muda mau mengulik informasi seperti ini ,semoga bermanfaat ya mba. " kata Bapak Ansiawan

Menu dari Terang Bulan Jadul. 

Menu terang bulan_dok pribadi
Menu terang bulan_dok pribadi

Variasi baru dengan isian yang berbeda seperti cokelat, keju, atau buah-buahan menawarkan pengalaman rasa yang lebih beragam. Bahkan ada terang bulan dengan isian es krim yang menyegarkan, menciptakan sentuhan modern namun tetap menghormati akar tradisionalnya.

Menu mix coklat keju_dok pribadi
Menu mix coklat keju_dok pribadi

Meskipun terang bulan jadul tetap menjadi favorit, variasi modern dari terang bulan juga mulai muncul. Isian selai kacang merah digantikan dengan berbagai macam varian seperti cokelat, keju, atau krim vanilla. Beberapa bahkan menyajikan terang bulan dengan isian es krim yang menyegarkan, menciptakan kombinasi rasa yang unik namun tetap menghormati akar tradisionalnya.

Tidak hanya untuk dinikmati sebagai camilan, terang bulan juga sering menjadi hadiah atau oleh-oleh yang disukai. Di banyak acara keluarga atau perayaan, kehadiran terang bulan di meja makan adalah sinyal kebahagiaan dan kebersamaan yang diinginkan semua orang.

Terang bulan jadul bukan sekadar camilan, tetapi adalah bagian penting dari warisan kuliner dan memori kolektif banyak orang. Dari rasa tradisionalnya yang menggugah selera hingga nilai-nilai kebersamaan yang diwakilinya, terang bulan terus menjadi ikon yang mampu mengingatkan kita pada kenangan manis masa kecil dan kehangatan keluarga. Mari kita lestarikan keberadaannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai bagian dari warisan budaya yang berhargam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun