Mohon tunggu...
Siti Syarifa Ahda Syifa
Siti Syarifa Ahda Syifa Mohon Tunggu... Foto/Videografer - (23107030099) Mahasiswa ilmu komunikasi uin sunan kalijaga

berita informatif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Usai Insiden Jatuhnya Besi Kontruksi Kejagung, MRT Jakarta Beroperasi Kembali Normal

1 Juni 2024   09:13 Diperbarui: 1 Juni 2024   09:20 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
MRT Jakarta - Wikipedia 

MRT Jakarta Beroperasi Normal Setelah Insiden Konstruksi di Gedung Kejaksaan Agung RI.....

MRT Jakarta telah beroperasi normal pada Jumat (31/5/2024) pagi, setelah insiden jatuhnya material dari kegiatan konstruksi di area Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) RI pada Kamis (30/5) sore pukul 16.40 WIB. Insiden ini sempat menyebabkan gangguan operasional yang berujung pada penutupan total layanan MRT Jakarta untuk sementara waktu.

Operasional MRT Jakarta telah kembali berjalan sejak pukul 05.00 hingga nanti pukul 24.00 WIB, sesuai dengan jadwal harian yang telah ditetapkan. "Hari ini, kami telah kembali beroperasi secara normal," kata Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo di Jakarta, Jumat (31/5). Ia juga menyampaikan permintaan maaf atas gangguan perjalanan yang terjadi kemarin hingga menyebabkan ketidaknyamanan bagi para pengguna layanan MRT.

Untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang, Ahmad Pratomo menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap insiden tersebut. "Kami akan melakukan evaluasi secara menyeluruh agar kejadian ini tidak kembali terulang di waktu yang akan datang," ujarnya seperti dikutip dari Antara.

Seperti diketahui, perusahaan terpaksa menutup total operasional MRT Jakarta akibat insiden jatuhnya material konstruksi dari proyek pembangunan gedung Kejaksaan Agung RI. Material tersebut jatuh di jalur kereta antara Stasiun ASEAN dan Blok M BCA pada Kamis (30/5). Meskipun insiden ini mengakibatkan gangguan yang signifikan, pihak MRT Jakarta memastikan bahwa tidak ada korban jiwa akibat jatuhnya alat berat tersebut.

Sebagai bentuk kompensasi, para penumpang yang terdampak dapat mengajukan pengembalian dana untuk tiket jelajah tunggal (STT) atau berganda (MTT), serta melalui aplikasi yang terkait dengan layanan MRT Jakarta.

Sementara itu, PT Hutama Karya (Persero), selaku perusahaan yang bertanggung jawab atas proyek konstruksi tersebut, tengah melakukan penyelidikan dan pembersihan di lokasi kejadian. Hutama Karya juga menyampaikan permohonan maaf dan penyesalan yang mendalam atas insiden yang terjadi. "Hutama Karya memastikan tidak terdapat korban jiwa dalam kejadian tersebut. Saat ini, Hutama Karya sedang fokus pada upaya penanganan, berkoordinasi dengan pihak PT MRT Jakarta agar layanan MRT Jakarta dapat segera berfungsi kembali," tulis perusahaan di akun Instagram resmi mereka, Kamis (31/5).

Hutama Karya berjanji akan terus menginformasikan perkembangan penanganan insiden melalui akun media sosial resmi mereka. "PT Hutama Karya (Persero) akan terus menginformasikan update terkini penanganan pada lokasi kejadian pada kesempatan pertama melalui akun media sosial Hutama Karya," lanjutnya.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal, mengungkapkan bahwa besi alat berat (crane) jatuh dan sempat mengenai bagian depan kereta MRT Jakarta. "Yang jatuh besi untuk tulangan atau dikenal sebagai besi reinforced bar (rebar) yang diangkut oleh crane sehingga menimpa bagian depan MRT," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal.

Dengan kembalinya operasional MRT Jakarta secara normal, diharapkan masyarakat dapat kembali menggunakan layanan transportasi ini dengan aman dan nyaman. Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya keselamatan dan kehati-hatian dalam setiap proyek konstruksi, terutama yang berada di dekat fasilitas publik seperti jalur MRT. Evaluasi dan peningkatan standar keselamatan diharapkan dapat mencegah insiden serupa di masa mendatang.

Dengan adanya transportasi massal yang baru di Indonesia, tentunya MRT diharapkan dapat menjadi moda transportasi baru untuk masyarakat ibu kota dan dapat mengalihkan mereka yang menggunakan kendaraan pribadinya ke MRT. 

Adanya MRT juga diharapkan akan mengurangi tingkat kemacetan di ibu kota. Bagi mereka yang tinggal di daerah pusat dan selatan Jakarta juga akan sangat terbantu, karena dengan transportasi baru ini waktu tempuh akan terasa lebih singkat dibandingkan jika naik kendaraan pribadi. MRT sebagai moda transportasinya, tentu akan mengurangi penggunaan bahan bakar kendaraan pribadi dan ini tentu akan mengurangi polusi kendaraan.

MRT sebagai investasi berharga bagi Indonesia, dengan memiliki moda transportasi seperti MRT secara langsung pemerintah sudah melakukan investasi dalam mendukung mobilitas masyarakat ibu kota yang begitu cepat. Disamping itu pemerintah sudah melihat apabila kita tidak mempersiapkan transportasi massal yang memadai hari ini, tentu di masa depan akan semakin sulit dalam menghadapi pertumbuhan kendaraan yang begitu cepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun