Judul: Vina: Sebelum 7 Hari
Sutradara: Anggy Umbara
Produser: Dheeraj Kalwani
Penulis Skenario: Bounty Umbara, Dirmawan Hatta
Produksi: Dee Company
Durasi: 100 menit
Genre: Horor, Thriller
Pemeran Utama:
- Nayla D. Purnama sebagai Vina Dewi Arsita
- Gisellma Firmansyah sebagai Linda
- Lydia Kandou sebagai Nenek Vina
- Pritt Timothy sebagai Kakek Vina
- Yusuf Mahardika sebagai Eky/Muhamad Rizky Rudiana
- Fahad Haydra sebagai Egi
- Delia Husein sebagai Marliana, Kakak Vina
- Septian Dwi Cahyo sebagai Wasnadi, Ayah Vina
- Aruma Khadijah sebagai Nurul
- Ozan Arkananta sebagai Deden
- Niniek Arum sebagai Hesti
- Cinta Dewi sebagai Ibu Linda
- Rio Maland sebagai Ayah Egi
- Risma Nilawati sebagai Ibu Egi
- Alvin Adam sebagai Danang
- Eduward Manalu sebagai AKBP Indra
- Firman Ferdiansyah sebagai Eka Sandi
- Arya Panji sebagai Supriyanto
Sinopsis:
"Vina: Sebelum 7 Hari" adalah film horor thriller yang diangkat dari kisah nyata pembunuhan tragis Vina Dewi Arsita dan kekasihnya, Eky, di Cirebon pada tahun 2016.
Kisah dimulai dengan penemuan jasad Vina dan Eky yang ditemukan tewas dengan tubuh hancur. Awalnya, keluarga mengira mereka meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Namun, berbagai kejanggalan mendorong pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Enam hari setelah kematian mereka, Linda, sahabat Vina, tiba-tiba menghubungi keluarga Vina dan meminta mereka datang ke rumahnya. Dalam pertemuan tersebut, Linda mendadak kerasukan roh Vina dan menceritakan kronologi kejadian yang menimpa dirinya. Roh Vina mengungkap bahwa ia dan Eky diserang oleh 12 anggota geng motor di flyover Talun. Vina disiksa dengan kejam dan diperkosa oleh para pelaku, termasuk Egi, yang pernah memiliki perasaan terhadapnya.
Kelebihan:
- Penggambaran Kisah Nyata yang Mengharukan: Film ini berhasil menyampaikan tragedi nyata dengan cara yang menyentuh, menggugah empati penonton terhadap korban dan keluarga yang ditinggalkan.
- Akting yang Kuat: Penampilan Nayla D. Purnama sebagai Vina dan Gisellma Firmansyah sebagai Linda patut diacungi jempol, mampu menampilkan emosi yang mendalam dan kompleks.
- Sinematografi yang Mencekam: Pengambilan gambar yang apik berhasil membangun suasana horor dan ketegangan sepanjang film.
- Pesan Sosial yang Kuat: Film ini menyoroti isu kekerasan terhadap perempuan dan pentingnya keadilan bagi korban, memberikan refleksi mendalam bagi penonton.
Kekurangan:
Beberapa adegan mungkin terasa terlalu dramatis bagi sebagian penonton, dan alur cerita yang lambat di beberapa bagian dapat mengurangi intensitas ketegangan.
Penerimaan Penonton:
"Vina: Sebelum 7 Hari" mendapatkan sambutan positif dari penonton Indonesia. Pada hari pertama penayangannya, film ini berhasil menarik 335.812 penonton, menempatkannya dalam jajaran lima besar film Indonesia dengan penonton terbanyak di hari pembukaan, melampaui "KKN di Desa Penari" yang meraih 315.486 penonton. Setelah 41 hari penayangan, film ini mengakhiri masa tayangnya dengan total 5,8 juta penonton, menjadikannya film Indonesia terlaris kedua pada tahun 2024.
Kesimpulan:
"Vina: Sebelum 7 Hari" adalah film yang berhasil menggabungkan elemen horor dan thriller dengan penggambaran kisah nyata yang tragis. Dengan akting yang kuat, sinematografi mencekam, dan pesan sosial yang mendalam, film ini layak mendapatkan apresiasi sebagai salah satu karya terbaik perfilman Indonesia tahun 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H