Duka Tertampik
Hegemoni sang raksasa diusik
Ketika kesetiaan menunggu, cinta tertampik
Harga diri digoyang-rendah
Oleh sang putri yang mabuk payah
Terpukau imaji-kasih yang lebih mendalam
Walau euforia itu nyatanya menjerumuskan
Dari para pengguna baju perlente
Penebar cinta sekaligus duka separuh globe
Dengan cinta-bebasnya, siap mengisap
---0---
Fusi karma pun mulai mewujud kini
Menemukan penyelesaiannya sendiri
Sebuah pilihan alamiah
Karena terancam punah
Menunggu keseimbangan dominasi
Ruda-paksa, tanpa fisi
Merebahkan sang putri
Agar sadar dan berbenih kawula
Yang bersedia mengingkari sifat ibunya
--0--
Satu babak lagi perceraian
Untuk ditonton, diratapi, ditertawakan
Mereka pengatas-nama 'kebenaran'
Yang tengah meneteskan liurnya
Sabar, ragu ditunggu hilangnya
Berganti sorak-sorai wani-angas kawanan
Mengitari raksasa musuh bebuyutan
Akankah sendiri menulis undangan?
Memangsa di laga tak diundang
--0--
Bandung, 24 Februari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H