Mohon tunggu...
Antonius Hananta Danurdara
Antonius Hananta Danurdara Mohon Tunggu... Guru - Sedang Belajar Menulis

Antonius Hananta Danurdara, Kelahiran Kudus 1972. Pengajar Fisika di SMA Trinitas Bandung. Alumni USD. Menulis untuk mensyukuri kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mr. Shin Tae-yong, Lanjutkan!

4 Januari 2022   09:29 Diperbarui: 4 Januari 2022   09:36 1050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shin Tae-yong (sumber: PSSI)

Bagaimana Mr. Shin Tae-yong mengatasi hal ini di babak-kedua? Rasa-rasanya saat itu Beliau hanya fokus agar tim mampu mengejar ketertinggalan gol. Hal ini terepresentasikan dari meningkatnya kreatifitas serangan Indonesia ke Thailand. Namun, strategi permainan yang masih tetap sama dengan babak pertama membuat Thailand semakin nyaman. Pola permainan Indonesia yang seperti itulah yang mereka inginkan. Gol ketiga mereka (Thailand) menjadikan Indonesia semakin gelap-harapan.

Melepas Tradisi Runner-Up 

Di laga-kedua, pertempuran berimbang antara Sang Garuda versus Sri Gajah sebenarnya tak kalah seru. Membaca keberhasilan Indonesia memberikan perlawanan saat itu, memberi gambaran bahwa prestasi mumpuni timnas akan segera mewujud. Kehangatan tangan sang pelatih, nyatanya mampu meningkatkan kegarangan darah-muda Indonesia.

Atas hasil tersebut, tentu kinerja Mr. Shin Tae-yong dan tim yang berani menaikkan level serangan sekaligus memperkuat pertahanan perlu diapresiasi. Timnas Indonesia layak dibanggakan karena telah berjuang dengan seluruh 'energi-potensial' yang dimilikinya.

Usai gelaran, tradisi runner-up di final AFF harus menjadi refleksi bahwa problematika persepakbolaan di Indonesia terletak pada kemampuan pemain untuk bermain-benar, memiliki kebugaran-fisik dan kepercayaan diri, menyajikan operan/service bola dengan jitu, memiliki daya-juang bertahan, dan strategi menyerang yang berbuah gol.

Catatan kecil untuk Mr. Shin Tae-yong, strategi pertahanan 'teritori' dengan kombinasi laga satu lawan satu, sebaiknya diimbangi olah jiwa dan jiwa para pejuang bola papan atas. Setidaknya meng-upgrade kemampuan mereka untuk menyamai pemuda Korsel saat menggegerkan dunia dengan mengalahkan tim Panzer Jerman.

Saya berkeyakinan, roh kemenangan itu masih mendarah-daging pada Sang Coach. Semoga menginspirasi timnas Indonesia.

Dukungan untuk Mr. Shin Tae-yong

Tiba waktunya, Sang Garuda menapakkan kaki kembali untuk menyerap energi bumi. Dalam kontraknya, Mr. Shin Tae-yong akan tetap menjadi pelatih timnas hinggal 31 Desember 2023.

Beliau masih berkeinginan mempersiapkan para garuda-penyerang yang handal. Beliau masih berkeinginan mensinergikan para banteng-pertahanan dan umpan-umpan akurat para harimau-gelandang. Tetapi harus 'kini' dan 'disini'.

Di sisa waktunya, rasanya Mr. K-soccer tidak ingin dipuja berlebihan, pun tidak ingin dilayani bak panglima yang memberikan kemenangan. Indonesia patut memercayai kesetiaannya dengan memberikan panggung kreatifitas tanpa merecoki pemilihan pemain dan strategi peperangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun