Mohon tunggu...
Ahda Mutiari Hifdhi
Ahda Mutiari Hifdhi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kelompok 69 PMM UMM Buatkan Inovasi Alat Pemupuk Sederhana di Desa Wiyurejo

21 Maret 2021   11:51 Diperbarui: 21 Maret 2021   11:58 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam rangka memenuhi program studi kampus, mahasiswa kelompok 69 gelombang 2 melakukan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Desa Wiyurejo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. (6/3/2021)

Kegiatan PMM dilakukan mulai tanggal 25 Februari hingga 27 Maret 2021.

Salah satu program kerja yang dilakukan adalah membuatkan inovasi alat pertanian. Kelompok 69 PMM UMM buatkan inovasi alat ini untuk membantu masyarakat Desa Wiyurejo yang mayoritas berprofesi sebagai petani sayuran.

Inovasi alat pertanian yang dimaksud adalah alat pemupuk sederhana. Alat ini sangat berguna bagi para petani sayuran di Desa Wiyurejo. Dengan adanya alat ini, para petani akan dimudahkan dalam proses pemupukan tanaman.

dokpri
dokpri
Kelompok tersebut juga mengadakan workshop agar masyarakat Desa Wiyurejo paham tentang bagaimana cara membuat dan memakainya.

"Untuk alat dan bahannya sendiri mudah dicari dan tidak butuh biaya besar. Cara membuatnya pun cukup mudah untuk diikuti oleh masyarakat." Kata Risky Aditya selaku koordinator kelompok 69 PMM UMM.

Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan, yaitu: gergaji, penggaris, spidol, meteran, pisau/cutter, gunting, pipa ukuran 2", 1", dan ", skrup, pengunci pipa (DOP), karet ban, sambungan pipa, dan potongan kayu.

Cara pemakaiannya pun mudah. Masyarakat hanya perlu mengisi alat dengan pupuk. Kemudian tekan alat ke tanah dan pupuk yang ada di dalam alat akan keluar.

"Menurut saya alat ini cukup membantu para petani ketika sedang memupuk tanaman. Sebelumnya, petani harus memupuk secara manual dan diharuskan membungkuk serta jongkok." ujar Pak Wildan Irwanto selaku perwakilan kelompok tani Desa Wiyurejo.

"Tapi dengan hadirnya alat ini, petani dapat memupuk tanaman dengan lebih mudah dan memperkecil resiko cedera." Tambahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun