Mohon tunggu...
Ah. Birrul Walidain
Ah. Birrul Walidain Mohon Tunggu... Guru - Cinta Tanah Air

Memberikan informasi yang dapat bermanfaat bagi sesama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tuhan, Aku, dan Kamu

22 Mei 2019   08:49 Diperbarui: 22 Mei 2019   09:01 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

rasa itu tumbuh
bersemi bersama tarian tangan dan bibirmu
rasa itu semakin kuat diantara goresan goresan luka yang kau pahat
terkadang rasa itu menipis
dikala hati lelah untuk menangis
namun, bibir dan kata mu menyemai bibit rasa itu lagi dan lagi
Diantara ribuan goresan, diantara jutaan lelah terpahat
lentera itu terkadang meredup
akan tetapi kau selalu pintar menyalakan lentera-lentera yang lain
di dekat mu aku semakin kuat
kata menyerah hanya fatamorgana
karena si putri kecil sudah menemukan pangeranya
Aku tau, semua yang aku rasa, kamu juga merasa
teruslah menyemai bibit cinta, dihatimu dan  dihatiku
jangan ragu!
meski terkadang daun daun itu meranggas,
selama ada air, tidak akan mati bukan?
aku harap kamu juga menemukan ratu kecilmu yang hilang, yaitu aku
diantara beribu keraguan mu, akan ada satu keyakinan mu yaitu aku
Tuhan,
Tuhan, Tuhan
kau mempertemukan, tapi mantra-mantra yang ku sebut tak pernah ada kata perpisahan
Tak akan pernah lelah ku rapalkan mantra-mantra keyakinan terhadapMu
karena aku percaya akan janjiMu

Semarang, 22 Mei 2019

(ON_K)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun