Aku di negeri orang lain saat ini. Atau biasa disebut dengan tanah rantau. Sesedih aku rasakan dan sebingung aku risaukan. Tanpa sebelumnya disertai dengan dugaan.
Rasa itu dalam puisiku menjelma kosa kata tanpa diksi.
Tak terbaca dan tidak bisa di eja.
Namun bisa aku rasakan sebagai hal yang sangat penting dalam hidupku. Atau mungkin juga dalam hidupmu. Karena yang aku tau dalam kehidupan bukan hanya tentang kerisauan dan kesedihan, tapi juga tentang kesenangan dan kebahagiaan.
Seperti langit yang tak selamanya mendung.
Seperti air yang tak selamanya tenang.
Dan seperti angin yang tak selamanya menyejukkan.
-skip-
01.10.21
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H