Mohon tunggu...
Ahaz Zahrafandi
Ahaz Zahrafandi Mohon Tunggu... Administrasi - Menulislah

Seorang pria yang lahir pada pemerintahan Soeharto. Dan ia yang ingin merubah hobinya menjadi bakat. Banyak orang yang mengatakannya sebagai pria yang suka bermimpi dan tak mau bangun sebelum mimpi itu terwujud. Entah siapa?

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pusara Mendiang Ayah

9 Maret 2021   12:52 Diperbarui: 9 Maret 2021   14:18 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sana jasadmu terbaring

Tanpa istri tanpa buah hati

Entah utuh entah runtuh

Karena rapuh dimakan cacing tanah

Lihatlah aku di atas pusaramu

Menengadah kepada Tuhan untukmu

Aku rindu

Tapi aku tidak ingin menangis

Berusaha tegar berusaha kuat sebagai anak laki-laki mu

Karena kematianmu yang datangnya tiba-tiba bukanlah hal yang layak disesali

Tapi ketentuan Tuhan yang sudah pasti

Kata ayah itu benar

Setelah kepergian seorang ayah

Pondasi rumah akan menjadi lemah

Pertengkaran kecil antara saudara seolah menjadi hal yang lumrah

Maaf, Ayah.

~ahaz

09 Maret 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun