Mohon tunggu...
Ali Al Harkan
Ali Al Harkan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa, aktualisasi, mengejar impian besar. | www.batiksastra.blogspot.com | | www.facebook.com/aharkan | | www.twitter.com/@aharkan |

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Siapa yang Mengirimkan Ini ke Inbox Saya?

5 Februari 2012   00:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:03 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semangat muda itu membara

Bara itu seperti berlian yang tidak bisa hancur

Kenapa orang-orang berkata bahwa hidup ini mudah dan tidak mudah

Padahal di luar sana orang miskin dan kelaparan sedang menadahkan tangan

Di sini

Semua hal yang membuat kita ada patut dipertanyakan

Dan jawabannya adalah apakah kita mengerti kemudian

Di belakang hari nanti

Seperti kupu-kupu kupu-kupu yang baru melihat dunia

Mereka langsung berkelana dengan terbang

Tanpa belajar berjalan

Atau bahkan merangkak

Di sana

Di langit yang membuai kelahiran nurani laki-laki dan perempuan

Melangkah indah kemanusiaan tiada mustahil

Barangkali benar apabila dikatakan bahwa anak-anak memiliki dunia yang lebih hebat daripada orang dewasa

Karenanya aku ingin berjanji

Bahwa tiada lagi orang yang harus kulukai

Karena aku telah melukai diri sendiri

Seperti pisau yang membelah tangkainya

Entah ini budaya atau seni

Sastra atau morfim imajiner

Tapi yang ingin kulukis adalah kemungkinan-kemungkinan dalam hidup

Yang tak pernah berhenti kudapat dan kutemukan

Biarlah

Biarlah rumput yang berbicara

Atau mungkin ilalang yang berbaris

Tapi hal terindah dalam kenyataan adalah hal-hal yang dapat kau terima dalam ketidaknyataan

Di sini

Dan

Di sana

Aku dan semua manusia berada

Mengalirkan kilauan aliran sungai permata

Mendahului keilmuan yang dibangun oleh leluhur kita

Pahlawan

Tiada henti berkarya

Pahalawan

Tiada letih berkarya

Jika memang hidup ini hitam dan merah

Lantas kenapa ada warna putih

Aku tidak bisa melihat apa yang tidak berwarna

Karena hitam dan putih bagiku adalah warna

Mungkin

Inilah akhir dari kedamaian

Tapi awal dari kesejahteraan

Ya

Karena aku dan kalian

Bersama dalam rasa

Bersama dalam cita

Berbagi dalam karya

Berbagi dalam dunia

Tidak

Tidak bisa diulangi lagi

Kesalahan-kesalahan yang telah terjadi

Biarlah menjadi hati

Yang damai di sisi Ilahi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun