Mohon tunggu...
Agastya Harjunadhi
Agastya Harjunadhi Mohon Tunggu... -

sederhana

Selanjutnya

Tutup

Politik

Surat Terbuka untuk JK, Terkait Insiden Tolikara

19 Juli 2015   20:24 Diperbarui: 19 Juli 2015   20:24 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Surat Terbuka untk JK"][/caption]

Kami Menggugah Anda, Pak JK

Assalaamu’alaykum wr wb.

Kepada ayahanda kami, Jusuf Kalla yang kami hormati.

Bulan ramadhan yang baru saja berlalu, adalah sebuah momentum kita untuk semakin dekat dengan Allah karena buah dari berpuasa selama satu bulan penuh tersebut adalah pribadi yang muttaqin (la’allakum tattaqun). Pribadi muttaqin adalah pribadi yang senantiasa memperhatikan apa yang ia lakukan. Apakah Tuhannya ridlo dengan apa yang sedang ia upayakan, ia amalkan. Hati, lisan, dan perbuatan seluruhnya ia berhati-hati agar tidak sia-sia bahkan menimbulkan kerugian terhadap orang lain. Semua ia lakukan karena ketaqwaannya (ketakutannya) kepada Tuhannya.

Pak JK yang kami sayangi,

Tempat ibadah adalah tempat yang sakral dan asasi bagi setiap insan. Insan beriman - apapun agamanya - akan berusaha memuliakan sebaik-baiknya tempat di mana ia bisa beribadah dan menguatkan keimanannya, tempat di mana ia adalah simbol kehormatan dan identitas dirinya, tempat di mana ia mampu berharap menjadi pribadi yang membaik untuk membangun negerinya serta semakin membuatnya dekat kepada Tuhannya. Sangat menyedihkan jika tempat ibadah saudara muslim kita di Tolakara menjadi terbakar karena diricuhkan dan diserang sekelompok kristian / oknum yang tak bertanggung jawab.  Sungguh toleransi negeri yang mayoritas muslim ini ternoda kembali. Dan itu terjadi justru ketika umat Islam merayakan hari raya dan ibadah Jumat 17 Juli 2015 pukul 07.00 WIT. Padahal telah menyejarah pasal 29 UUD 1945 memaktubkan bahwa Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa yang menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya.

Pak JK yang kami banggakan,

Syawal adalah bulan di sebagian ulama memaknakan sebagai bulan yang (naik) meningkat. Meningkat kualitas pribadi, meningkat kualitas iman, meningkat derajat kedekatan kita kepada Tuhan. Salah satu tandanya adalah dengan semakin baiknya ia bertutur kata, semakin bijaknya ia memecahkan masalah, semakin teguhnya ia berpihak kepada agamanya. Bulan ini pembuktian awal dari hasil pendidikan / tarbiyah di bulan ramadhan. Sudah sepantasnya ia menjaga jiwa yang mengharapkan kebaikan untuk dirinya dengan cara membela agamanya.

Pak JK yang kami rindu ketegasannya,

Ketika kerusuhan telah terjadi, muslim jelas menjadi korban. Adalah sakit hati ini ketika tak kunjung ada ketegasan dari sosok pemimpin yang pernah menjadi cahaya dakwah Islam di nusantara ini. Sosok yang menjadi kebanggaan para dai dengan kepemimpinannya di Dewan Masjid Indonesia. Saudara-saudara sebangsa kita dari sebagian kelompok kristiani telah melakukan pembakaran ke ruko-ruko ketika saudara-saudara semiman kita sedang melaksanakan shalat ied. Terkaget dengan teriakan dan berhamburan membubar karena hujanan lemparan batu sehingga api yang membakar menjalar mengenakan mushallaah yang ditinggalkan untuk menyelamatkan diri. Kejadian ini menyebabkan para saudara muslim kita bersedih tak dapat melaksanakan shalat idul fitri dengan khusyuk. Dan kesedihan yang lebih pedih adalah kejadian ini dilakukan oleh saudara sebangsa sendiri, bangsa Indonesia. Kami tak henti-hentinya meminta kepada para tokoh, pemuka agama untuk mampu meredakan situasi karena kami faham betul masyarakat Tolikara dan rakyat Papua adalah pecinta damai. Tidak mungkin ada kerusuhan kecuali ada provokasi dari pihak tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun