Wanita adalah ibu kita yang telah mengandung, melahirkan, dan membesarkan kita dengan kasih sayangnya yang tidak pernah lekang sepanjang masa. Dan surga ada di bawah telapak kakinya.
Wanita adalah bibi kita yang kasih sayangnya hampir setara dengan kasih sayang ibu kita.
Wanita adalah saudari kita yang memiliki kehormatan yang sama dengan kita.
Wanita adalah putri kita yang menjadi permata dan penyejuk hati kita.
Wanita adalah istri kita yang menjadi kekasih dan belahan jiwa kita.Â
Wanita memiliki kedudukan yang mulia dalam Islam. Islam telah memuliakan wanita, menjaga hak-haknya dan melindungi kehormatannya. Baik ketika ia masih kecil maupun setelah dewasa.
Di antara bukti yang menunjukkan bahwa kedudukan wanita begitu mulia dalam islam:
1. Ada surat dalam Al-Quran yang diberi nama dengan nama wanita yaitu surat An-Nisaa (kaum wanita).
2. Dalam islam seorang ibu ditempatkan di posisi yang lebih terhormat daripada seorang ayah.
Karena itu, ketika seorang pria bertanya kepada Nabi:
"Siapakah orang yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik dariku?"
Beliau menjawab:
'Ibumu...ibumu...ibumu... sampai tiga kali, baru setelah itu:
"Lalu ayahmu." (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Islam mewajibkan seorang suami berbuat baik kepada istrinya.
Di akhir hayatnya Nabi bersabda:
"Ingatlah, berwasiatlah untuk berbuat baik kepada kaum wanita. " (HR. Tirmidzi)
Makanya, di antara tanda baiknya keimanan seseorang yaitu baiknya sikapnya terhadap wanita yang terdekat dengannya yaitu istrinya.
Nabi bersabda:
"Yang paling sempurna keimanannya di antara orang-orang mukmin adalah yang paling baik akhlaknya dan yang terbaik diantara kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya." (HR. Tirmidzi)
Dan Nabi bersabda:
"Janganlah seorang suami yang beriman membenci istrinya yang beriman, jika ia tidak senang dengan salah satu perilaku istrinya, bisa jadi ia akan merasa senang dengan perilakunya yang lain." (HR. Muslim)
4. Berbuat baik kepada anak perempuan bisa menjadi sebab dilindungi dari api neraka
Suatu hari seorang wanita beserta dua anak perempuannya berkunjung ke rumah Aisyah. Wanita itu meminta sesuatu, tetapi Aisyah tidak mempunyai apa-apa melainkan hanya sebutir kurma saja. Maka Aisyah berikan satu butir kurma itu kepada wanita tadi, lalu wanita tadi membaginya menjadi dua untuk kedua anaknya itu, sedangkan ia sendiri tidak makan sedikit pun kurma tersebut. Selanjutnya ia pamit lalu pergi dari situ.
Tidak beberapa lama Nabi datang, lalu Aisyah memberitahukan beliau tentang kejadian tadi, maka beliau bersabda:
"
"Siapa yang mendapatkan cobaan dari anak-anak perempuan seperti ini, lalu tetap berbuat baik kepada mereka, maka mereka itulah yang akan menjadi tabir untuknya dari siksa neraka." (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Dengan mendidik anak perempuan dengan baik hingga balig, bisa menyertai Nabi di surga nanti.
Nabi bersabda:
"
"Siapa yang menanggung dua anak perempuan sampai keduanya mencapai balig, maka ia datang pada hari kiamat, dalam keadaan antara aku dengannya  adalah seperti kedua jari ini." Beliau mengumpulkan jari-jarinya." (HR. Muslim)
Maksud sabda Nabi ini yaitu siapa yang memelihara dua anak perempuan dan mendidik keduanya dengan baik sehingga menjadi wanita yang salehah ketika dewasa, maka ia akan menyertai Nabi di surga nanti.
Kita memohon kepada Allah agar bisa menyertai nabi-Nya di surga-Nya nanti.
Disarikan dari pelajaran DR Muhammad Hasan
Siberut, 11 Oktober  2016
Abu Yahya Adiya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H