Mohon tunggu...
Abu Yahya Adiya
Abu Yahya Adiya Mohon Tunggu... Guru - wiraswasta

berbagi ilmu dan berbagi faidah http://www.aboeyahya.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pelajaran dari Hitler

28 April 2023   16:45 Diperbarui: 28 April 2023   17:13 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terpukul dan geram. Itulah reaksi Adolf Hitler ketika mengetahui negaranya mengalami kekalahan dalam Perang Dunia pertama. Jerman menyerah setelah dikeroyok beberapa negara: Inggris, Prancis, Rusia, Italia, Jepang dan Amerika Serikat.

Namun Hitler tidak bisa menerima kekalahan itu. Baginya, Jerman adalah negara yang kuat dan unggul, tidak pantas menerima kekalahan dari negara manapun.

Ia memimpikan kembali Jerman yang unggul dan kuat, yang bisa menaklukkan negara-negara yang telah mempermalukan negaranya.

Namun bagaimana cara mewujudkan impiannya itu?

Di tahun 1919 tatkala umurnya menginjak 30 tahun, ia bergabung dengan partai kecil berhaluan kanan di Munich, dan partai ini segera mengubah nama menjadi Partai Buruh Nasionalis Jerman (diringkas Nazi).

Karirnya di partai Nazi cepat menanjak. Sampai-sampai dalam tempo dua tahun ia berhasil menjadi pemimpin partai tanpa ada saingan.

Di tahun 1928 partai Nazi masih merupakan partai kecil. Tetapi, depresi besar-besaran membuat rakyat tidak puas dengan partai-partai politik yang besar dan sudah mapan.

Dalam keadaan seperti itulah partai Nazi menjadi semakin kuat dan terus kuat, sehingga puncaknya pada beberapa tahun berikutnya partai tersebut menang dalam pemilu di Jerman. Bahkan, di bulan Januari 1933 Hitler menjadi Kanselir Jerman. Pemimpin Jerman.

Setelah memegang jabatan tersebut, Hitler dengan cepat membentuk kediktatoran. Dengan menggunakan aparat pemerintah ia menghabisi semua lawan politiknya.

Banyak lawan-lawan politiknya yang ia penjarakan, bahkan ia habisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun