Mohon tunggu...
Akhmad Hani Nadif
Akhmad Hani Nadif Mohon Tunggu... Ilmuwan - Direktur Eksekutif Center for National Defense and Security Studies (CNDSS)

Berfokus pada bidang industri pertahanan, teknologi pertahanan, geopolitik, ketahanan energi dan pangan, dan cybersecurity

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perubahan Arah Prioritas Pengembangan dan Pengadaan Alutsista Indonesia di Era Kontemporer

5 Januari 2018   15:39 Diperbarui: 5 Januari 2018   16:11 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk dapat memenuhi tuntutan pasal 43 ayat 5 (e) UU Industri Pertahanan maka proyek pengadaan tersebut dibarengi pula dengan kegiatan imbal beli senilai 50 persen dari nilai kontrak. Sisanya sebesar 15 persen akan dilakukan dengan pembayaran on site

Pada hari Jumat 8 Desember 2017 Presiden Joko Widodo melantik Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto Sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo. Keputusan tersebut sebelumnya telah disetujui terlebuh dahulu oleh Komisi I DPR melalui proses uji kelayakan dan kepatutan pada hari Rabu, 6 Desember 2017. 

Praktis hal tersebut adalah kali kedua untuk seorang yang berlatar belakang AU untuk menjabat sebagai Panglima TNI. Penulis berpendapat bahwa pergantian ini dimaksudkan untuk pengembangan matra udara yang sebelumnya tidak menjadi priotitas utama. Jika pergantian tersebut terealisasi maka dinamika pengembangan industri pertahanan Indonesia kedepannya akan mengarah pada pengembangan teknologi kedirgantaraan. 

Marsekal Hadi Tjahjanto selaku Panglima TNI juga akan tetap melanjutkan program-program MEF yang telah dicanangkan terlebih dahulu pada masa kepemimpinan Gatot Nurmantyo. MEF terbagi menjadi tiga rencana strategis. MEF I (2009-2014 ), MEF II (2015-2019 ), dan MEF III (2020-2024 ). Pada saat ini pemerintah sedang menjalankan periode MEF II. Pada tahapan ini matra udara akan mendapatkan beberapa alutsista antara lain pesawat tempur,UAV,pesawat dan helikopter angkut,rudal pertahanan udara, dan peralatan pengintai serta pesawat latih yang masih di impor. 

Sedangkan untuk pengadaan produk lokal matra udara akan mendapatkan pesawat taktis,suku cadang,bom, serta peralatan untuk kebutuhan pendidikan SDM salah satunya adalah hyperbaric chamber.  Dengan segala perkembangan yang ada penulis berharap matra udara Indonesia akan mengalami perkembangan yang signifikan dan memiliki kontribusi lebih dalam menjaga keamanan wilayah teritorial Indonesia.

REFERENSI

Nusa Kini. (2017, 24 Agustus). Konsep Triple Helix Untuk Membangun Industri Pertahanan Nasional .Diperoleh 18 Desember 2017 dari http://nusakini.com/news/konsep-triple-helix-untuk-membangun-industri-pertahanan-nasional

Kompas. (2017, 8 Desember). Marsekal Hadi Tjahjanto Resmi Jabat Panglima TNI.Diperoleh 18 Desember 2017 dari

http://nasional.kompas.com/read/2017/12/08/17092581/marsekal-hadi-tjahjanto-resmi-jabat-panglima-tni

Jakarta Greater. (2014, 10 Januari). Arah Renstra II (2015-2019) dan III (2020-2024).

Diperoleh 18 Desember 2017 dari http://jakartagreater.com/arah-renstra-ii-2015-2019-dan-iii-2020-2024/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun