Dari video yang sedang viral itu, menurutku, bentuk protes atau aksi boikot yang dilakukan tidak tepat. Karena, pertama, boikot itu sikap berupa tindakan tidak menggunakan, membeli atau berurusan tidak barang atau pihak tertentu sebagai bentuk protes. Sedangkan yang dilakukan orang-orang di video tadi, membeli dan merusak, bahkan menghamburkan uang untuk hal yang merugikan dan sia-sia alias mubadzir. kedua, pastikan aksi protes berada di tempat yang tepat. Ketiga, beberapa ada yang asal menganggap suatu produk dari Prancis tanpa mencari tahu apakah produk tersebut benar-benar dari/atau dikelola oleh negara tersebut.
"Aqua dan Club itu sama-sama ngelola air minum kemasan di Pasuruan lho, pekerjanya juga mayoritas orang Indonesia. Misalnya nih, kemungkinan terburuk pabriknya tutup, trus pekerjanya di-PHK, apalagi nyari kerjaan sedang susah-susahnya di tengah musim corona begini" tambahku sembari mengajak ibuku berfikir.
 Seperti obrolan-obrolan biasanya, Ibuku membalas, "lha terus gimana ini?" tanya Ibuku.
"Yang penting itu, boikot itu masih dalam batas kewajaran saja dan konsisten, toh dulu, ibu juga pernah boikot produk Israel-Amerika sebentar. Habis itu bapak juga pasang wc jongkok produk American Dream juga oh hehe" tuturku sambil sedikit bercanda.
Terlepas dari kejadian di balik pemboikotan ini yang menyinggung agama, politik global, persaingan perdagangan/produk dan manfaat pemboikotan ini, Emak-emak seperti ibu saya ini perlu untuk bisa menyaring dan mencerna informasi yang beredar melalui diskusi santai paling tidak dengan anggota keluarganya.
Kadang meyikapi berbagai informasi melalui obrolan kecil dimaksudkan untuk memperkaya informasi, menempatkan diri di tengah-tengah sebelum memposisikan diri. Artinya, mencoba mempertimbangkan cara pandang lain dan mencoba mengambil sikap terbaik dan tidak merugikan banyak orang.
"Nah, minuman yang di belakang tadi buat saya saja ya bu. Sayang, mubadzir nanti" pungkasku sembari lari masuk kamar melanjutkan baca bahan kuliah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI