Selain itu, penting bagi Muhammadiyah untuk terus mempromosikan Islam yang inklusif dan berkemajuan. Fenomena Musa seharusnya tidak hanya dilihat sebagai ancaman, tetapi juga sebagai peluang untuk memperkaya strategi dakwah. Dengan mengelola perbedaan secara bijak, Muhammadiyah dapat menunjukkan bahwa Islam mampu merangkul berbagai perspektif tanpa kehilangan esensi moderasinya.
Muhammadiyah memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga kesatuan di tengah keberagaman. Sebagai organisasi yang telah berdiri lebih dari satu abad, Muhammadiyah harus mampu beradaptasi dengan dinamika zaman tanpa kehilangan jati dirinya. Dengan memperkuat komitmen pada prinsip Islam berkemajuan, Muhammadiyah dapat terus relevan dalam menghadapi tantangan masa depan.
Fenomena Musa adalah refleksi dari kompleksitas kehidupan beragama di era modern. Dalam arus informasi yang begitu deras, ide-ide baru akan terus masuk dan memengaruhi berbagai kalangan. Tantangan terbesar Muhammadiyah adalah menjaga agar dinamika ini tidak menggerus karakter moderasinya. Sebaliknya, dinamika ini harus menjadi pendorong bagi Muhammadiyah untuk terus berkembang dan memperkuat posisinya sebagai pelopor gerakan Islam yang rahmatan lil 'alamin.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI