Mohon tunggu...
Ahadiah Nurul Ifada
Ahadiah Nurul Ifada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa kimia dari Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Praktis dan Ekonomis! Pembuatan Sabun Cuci Piring Sederhana oleh Mahasiswa KKN Undip

14 Agustus 2023   18:05 Diperbarui: 14 Agustus 2023   18:06 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wonogiri, 14 Agustus 2023 - Penggunaan sabun cuci piring termasuk kebutuhan primer bagi mayoritas masyarakat global, spesifiknya dalam memenuhi urgensi pangannya. Umumnya, produk sabun cuci piring terbuat dari bahan kimia sintetis tertentu yang jika digunakan secara berlebih dapat membahayakan lingkungan. Bahan kimia seperti surfaktan berisiko mencemari tanah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi hal tersebut adalah dengan menggunakan sabun cuci piring organik atau berbahan alami. 

Seorang mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro TA 2023/2024 bernama Ahadiah Nurul Ifada memberikan solusi atas permasalahan tersebut melalui bidang ilmu yang dipelajarinya yakni ilmu kimia. Dengan memanfaatkan bahan alam berupa jeruk nipis dan daun pandan, terciptalah produk sabun cuci piring ramah lingkungan. Jeruk nipis diketahui mengandung senyawa metabolit sekunder, seperti alkaloid, saponin, polifenol, dan tanin sehingga mampu bersifat antibakteri. Adapun daun pandan dimanfaatkan sebagai pewarna serta pengharumnya. Kedua bahan tersebut mudah didapatkan. Di samping itu, jeruk nipis merupakan sumber daya alam yang melimpah di Desa Ngadirojo Lor.

Ibu PKK di Dusun Primbon menjadi target sasaran pengimplementasian inovasi program kerja ini. Dusun Primbon terletak di Desa Ngadirojo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri. Jumlah kader PKK di tempat tersebut sebanyak lebih kurang 20 ibu-ibu. Alasan penggagas ide dalam memilih target sasaran tersebut adalah karena seorang ibu terkenal menjadi "spesialis" yang mengurusi rumah tangga, khususnya dalam kebersihan dapur.

Pelatihan pembuatan produk sabun cuci piring organik ini diawali dengan pencerdasan mengenai bahaya penggunaan berlebih pada sabun cuci piring komersial serta urgensi adanya alternatif produk yang lebih aman bagi lingkungan. Selanjutnya, penggagas ide mempraktikkan pembuatan sabun cuci piring tersebut dari awal hingga akhir. Selain bahan dasar berupa jeruk nipis dan daun pandan, produk ini memerlukan bahan tambahan seperti garam, gel pengental, dan air. Para ibu-ibu tersebut berkesempatan untuk mencoba secara langsung disertai diskusi yang interaktif. "Baunya wangi juga ya mba, khas dari daun pandan", ungkap salah satu ibu PKK setelah mencium bau sabun tersebut. Setelah itu, produk sabun cuci piring tersebut diaplikasikan langsung ke piring kotor. Percobaan ini menghasilkan piring yang dipenuhi busa. Selesai dibilas, piring itu bersih kesat tanpa noda. Semua ibu-ibu di ruangan tersebut secara kompak bertepuk tangan sambil berucap, "Wah, beneran berhasil digunakan, selamat mba!"

Pencerdasan sabun cuci piring ini diharapkan agar para ibu-ibu lebih concern terhadap penggunaan sabun komersial yang umumnya menggunakan bahan kimia sintetis. Selain itu, penggagas ide berharap agar produk ini digunakan secara berkelanjutan untuk mengoptimalisasi SDA yang ada di sekitar serta bersifat lebih ekonomis.

Penulis

Ahadiah Nurul Ifada | Mahasiswa Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

DPL

Aghus Sofwan, S.T., M.T., Ph.D.

Ns. Yuni Dwi Hastuti, S.Kep., M.Kep.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun