Wonogiri, 14 Agustus 2023 - Nyamuk dikenal sebagai serangga pembawa banyak penyakit, seperti diare, malaria, dan demam berdarah. Dari semua kalangan usia, anak kecil menjadi target paling mudah terkena risiko penyakit tersebut. Penyebaran nyamuk dapat terjadi melalui genangan air, tumpukan sampah, atau pun pada lingkungan yang kumuh. Salah satu pencegahannya adalah dengan menggunakan spray antinyamuk.
Seorang mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro TA 2023/2024 bernama Ahadiah Nurul Ifada memberikan solusi atas permasalahan tersebut melalui bidang ilmu yang dipelajarinya yakni ilmu kimia. Dengan memanfaatkan limbah kulit jeruk yang hanya dibuang begitu saja dikolaborasikan dengan batang serai yang cukup melimpah di Desa Ngadirojo Lor, terciptalah inovasi pembuatan spray antinyamuk sederhana dari dua bahan tersebut. Kulit jeruk diketahui mengandung senyawa kimia berupa sitronelal, sitronelol, dan geraniol yang dapat mencegah serangan gigitan nyamuk. Adapun batang serai diketahui memiliki senyawa sitronelal yang bersifat racun bagi nyamuk. Kombinasi antara kedua bahan tersebut juga menghasilkan wangi yang segar serta efektif dalam mengurangi penyebaran nyamuk di lingkungan sekitar kita. Selain itu, antinyamuk berbentuk spray ini dinilai paling mudah digunakan karena hanya perlu menyemprot ke area yang diinginkan.
Siswa SDN 02 Ngadirojo Lor menjadi target sasaran pengimplementasian inovasi program kerja ini. Sekolah ini terletak di Desa Ngadirojo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri. Siswa di sekolah ini berjumlah 105 anak yang memiliki rentang usia 6 hingga 13 tahun. Alasan utama penggagas ide menentukan pemilihan target sasaran tersebut karena sifat anak kecil yang belum cukup memiliki kesadaran terhadap kebersihan lingkungan sekitarnya.
Realisasi pelaksanaan program ini berlangsung pada tanggal 17 -22 Juli 2023. Di hari pertama, penggagas ide melakukan orientasi terhadap siswa, meliputi perkenalan diri dan penjelasan mengenai apa yang ingin dilakukannya selama 1 minggu ke depan. Pada hari ke-2, ke-3, dan ke-4, penggagas ide melakukan edukasi mengenai bahaya penyebaran nyamuk dilanjutkan dengan eksperimen pembuatan produk spray antinyamuk. Pendampingan ini dilakukan di kelas 1 - 2; 3 - 4; dan 5 - 6 secara bergiliran. Para siswa merasa antusias selama keberlangsungan eksperimen sederhana tersebut. Mereka juga menunjukkan sifat khas dari anak kecil yang memiliki rasa penasaran tinggi.
Pencerdasan inovasi ini diharapkan agar anak-anak berusia muda lebih aware terhadap kebersihan lingkungan di sekitarnya, terutama dalam penyebaran nyamuk yang berbahaya bagi kesehatan. Selain itu, penggagas ide berharap agar produk inovasi ini dapat digunakan secara berkelanjutan karena prosedurnya yang mudah dan bahannya mudah didapatkan.
Penulis
Ahadiah Nurul Ifada | Mahasiswa Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro
DPL
Aghus Sofwan, S.T., M.T., Ph.D.
Ns. Yuni Dwi Hastuti, S.Kep., M.Kep.
Ahmad Ainun Najib, S.H., M.H.
Lokasi KKN
Desa Ngadirojo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H