Kebugaran jasmani tidak hanya menjadi ukuran kesehatan individu, tetapi juga mencerminkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Tim peneliti yang dipimpin oleh Dr, Arief Darmawan., M.Pd bersama anggota Drs. Tatok Sugiarto., M.Pd dan Dr. Surya Adi Saputra., M.Pd dari Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Malang, menggarisbawahi pentingnya kebugaran jasmani sebagai tolak ukur dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi anak-anak dan remaja. Penelitian ini berfokus pada peran kebugaran jasmani dalam mendukung tujuan pembelajaran, serta dampaknya terhadap kemampuan siswa dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Dalam konteks pendidikan, kebugaran jasmani berkontribusi besar terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Menurut Hartono (2014), kondisi kebugaran yang baik membantu siswa dalam mencapai prestasi akademis. Penelitian menunjukkan bahwa banyak siswa saat ini belum mencapai tingkat kebugaran jasmani yang ideal. Hasil riset menunjukkan bahwa hanya 1,68% siswa berada dalam kategori baik, sedangkan 47,90% berada dalam kategori sedang dan 50,43% berada dalam kategori kurang.
Menyadari tantangan ini, penelitian ini menyarankan penggunaan teknologi digital dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Teknologi dapat memfasilitasi proses pembelajaran dan menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan interaktif. Penggunaan media seperti aplikasi dan perangkat lunak pembelajaran menjadi sangat relevan untuk meningkatkan motivasi siswa dan memperdalam pemahaman mereka tentang kebugaran jasmani.
Salah satu inovasi yang diuji dalam penelitian ini adalah teknologi box virtual hologram. Teknologi ini tidak hanya menawarkan cara baru dalam penyampaian materi, tetapi juga menjawab tantangan pembelajaran yang dihadapi oleh siswa. Uji coba yang dilakukan menunjukkan bahwa penggunaan teknologi hologram dapat meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman siswa secara signifikan. Hal ini menunjukkan potensi besar dari teknologi hologram untuk diterapkan dalam pendidikan jasmani. Dengan metode ini, siswa tidak hanya menerima informasi secara pasif, tetapi juga terlibat secara aktif dalam proses belajar.
Lebih jauh, penelitian ini menegaskan bahwa teknologi hologram dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik dalam pendidikan jasmani. Siswa dapat memahami konsep-konsep yang lebih abstrak dengan cara yang lebih interaktif dan menarik. Integrasi teknologi dalam pendidikan jasmani tidak hanya memberikan manfaat dari segi pendidikan, tetapi juga mempersiapkan siswa untuk hidup sehat dan aktif di era digital.
Dalam kesimpulannya, penelitian ini memperlihatkan bahwa penggunaan teknologi dalam pendidikan jasmani adalah langkah yang perlu diambil untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Dengan dukungan teknologi yang tepat, pembelajaran kebugaran jasmani dapat menjadi lebih variatif dan relevan dengan kebutuhan siswa saat ini. Temuan ini mendorong para pendidik untuk terus berinovasi dan mengadopsi teknologi dalam proses pembelajaran untuk mendukung kesehatan dan kebugaran siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H