Jarang sekali orang yang tidak suka bergurau. Gurauan sering muncul ketika ingin membuat suasana jadi lebih santai, menghilangkan rasa kurang nyaman, menetralkan hati yang galau dan sejenis dengan itu. Tetapi tidak jarang gurauan jadi melampaui batas, sehingga bisa membahayakan.
Kebetulan melihat siaran ulang Beliau Abraham Samad, ketika menyampaikan tersangka baru dalam salah satu kasus yang populer saat ini, Beliau muncul sendirian. Kebetulan pula barangkali, Beliau Abraham Samad, menggunakan atribut yang menonjolkan agamanya. Itu pula salah satu pemicu sehingga aku menulis ini. Setidaknya bisa mengingatkan, khususnya Beliau Abraham Samad. Maaf kalau sudah ada yang nulis di Kompasiana. PerintahNYA, “Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman” [QS. Adz-Dzariyat 55].
Bercanda-gurau itu tidak dilarang. Namun dalam Islam ada batasan-batasan yang menjadi relnya canda-gurau. Rosulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam suka bergura, tetapi Beliau selalu berkata benar dalam gurauannya. Salah satu ucapan Beliau di dalam Hadis, “Sesungguhnya aku juga bercanda, namun aku tidak mengatakan kecuali yang benar” [HR.Thobroni]. Hadis lain berbunyi, “Celakalah bagi seseorang yang berbicara dusta untuk membuat orang tertawa, celakalah baginya, celakalah baginya” [HR.At-Tirmidzi, Abu Dawud, Ahmad, Darimiy]. Bahkan dalam Hadis Ahmad dikatakan, “Tidak beriman seorang hamba .. hingga meninggalkan dusta dalam canda-gurauannya ..”
Beliau Abraham Samad sempat anjlok keluar rel dalam gurauannya. Beliau berkata bahwa tersangka baru itu berinisial AS, AS itu adalah Abraham Samad. Berbahaya sungguh, apalagi jika Malaikat ikut mengaminkannya.
Semoga Beliau Abraham Samad dilindungi Allah sehingga tetap dapat memegang amanah. Dan sukses memimpin KPK dalam usaha memberantas korupsi. Seperti yang dijanjikannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H