Mohon tunggu...
Nur DhuhaniaAhaddina
Nur DhuhaniaAhaddina Mohon Tunggu... Dokter - Medical doctor

Full time mother and wife Part timer medical doctor

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta Bukan Pilihan (Part 7)

8 Januari 2020   19:12 Diperbarui: 8 Januari 2020   19:25 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Malam ini jadwalnya pentas seni. Masing-masing kelas harus menyertakan wakilnya. Tema pertunjukannya bebas. Anak kelas 1.4 sedang ramai berdiskusi, saat Hani masuk sambil membawa ember berisi nasi bungkus jatah makan siang mereka.

"Nih maem kalian. Yuk disambi maem bareng aja biar lebih asyik."

"Eh, kalian mbahas apa sih? Jadi bikin pertunjukan tentang parodi cerita putri-putri disney?" Hani menyambung kalimat sambil menyuapkan nasi ke mulut.

"Ya jadi, dong. Nih dah mau bagi-bagi peran. Eh, Han, kamu sama Julia diskusi sana! Cepat putuskan siapa jadi ibu tiri siapa nenek sihir. Kalian berdua paling cocok deh", Sari berkata asal-asalan.

"Eh kurang ajar kamu, Sari. Muka cantik gini kok suruh jadi bengis. Susah lah yaw", entah dari mana Julia mendadak muncul dan mulai mendamprat Sari.

Sari hanya tergelak melihat muka jutek Julia. Mereka melanjutkan diskusi untuk parodi yang mau ditampilkan nanti malam.

"Eh iya, tapi yang mau jaga tenda siapa ya? Harus ada satu orang yang ditinggal. Apa aku aja kali ya", Sari sebagai ketua mengambil tanggung jawab yang tidak menyenangkan itu.

"Eh jangan kamu, Sar. Masak iya ketuanya malah nggak ada pas pentas. Udah aku aja lah. Lagian enak juga bobok di tenda daripada nonton pentas sampai malam, besok ngantuk aku", Hani mengajukan diri.

"Halah, tidur aja pikiranmu. Atau kamu mau kencan malam lagi sama mas Arif", Sari langsung menutup mulutnya menyadari kelepasan bicara.

Semua penghuni tenda menatap antusias ke arahnya. Hani salah tingkah. Mau menyangkal pun tidak mungkin. Kejadian di pos 5 semalam saat dia datang berdua dengan Arif tentu saja disaksikan banyak pasang mata. Dan gosip seperti itu cepat menyebar. Sementara memarahi Sari juga bukan pilihan bijak, gosip sudah telanjur menyebar dan malah jadi kehilangan sahabat nanti. Lagipula Sari memang benar-benar kelepasan tadi.

Ana, salah seorang teman mereka memecah kesunyian. "Woow beneran Hani jadian sama mas Arif? Beruntung kamu Hani, mas Arif itu banyak jadi idola junior nya di Paski lho. Manis, baik, alim pula. Wah paket lengkap, deh."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun