Apa arti moodbooster?
Di era sekarang mungkin bisa kita sebut eranya generasi Z (orang-orang kelahiran 1998-2010). Menurut saya, generasi ini lebih mengutamakan atau mengandalkan sesuatu yang instan, tak terkecuali dalam berbahasa.
Saat ini lazim dan semakin marak bahasa gaul. Ada banyak sekali istilah dalam bahasa tersebut. Salah satu kata yang sering digunakan sekarang adalah mood booster.
Banyak kutipan kalimat yaitu “ini nih mood booster gue’’, “sorry mood booster gue hilang nih setelah ditinggal dia”, atau masih banyak lainnya lagi.
Yang akan saya bahasa adalah apa sih mood booster itu?
Mood booster adalah kata dari bahasa Inggris, yaitu "mood” yang artinya suasana hati, “booster” artinya pendorong/pendongkrak.
Dengan begitu istilah yang sering digunakan generasi sekarang ini memiliki arti sesuatu yang mendongkrak susana hati karena termotivasi juga memiliki dampak yang positif dalam diri sendiri.
Ketika seseorang berhati riang maka hari-harinya berjalan dengan lebih baik. Ssegala hal yang dia lakukan akan lebih mudah dan cepat diselesaikan. Suasana hati yang bagus juga menjadi salah satu faktor kesehatan mental terjaga.
Namun terkadang mengandalkan mood atau suasana hati juga memiliki dampak yang jelek. Ketika mood jelek atau bad mood maka secara tidak langsung hidup seolah-olah menjadi tidak ada gunanya. Mengerjakan atau menyelesaikan tugas pun akan menjadi malas.
Maka dari itu perlu mencari mood booster terlebih dahulu agar suasana menjadi good mood kembali.
Suasana hati secara tidak langsung membentuk sugesti pada diri itu sendiri. Ketika suasana hati baik maka pikiran otak pun berjalan dengan baik pula. Namun jika suasana hati jelek maka pikiranmu akan megikuti untuk menjadi tidak baik.
Baik dan tidak baik di sini memiliki pengertian kesehatan mental ya.
Setiap orang memiliki cara tersendiri dalam mengandalkan mood masing-masing individu. Orangtua bisa menjadi salah satu mood booster dalam kehidupan kita. Atau juga sosok lain, seperti idola, kekasih, dan sebagainya. Intinya yang membuat perasaan hati kita menjadi lebih baik.
Jangan sampai kita membiarkan mood atau suasana hati yang jelek menjadi penghambat dalam melakukan sesuatu. Oleh karena itu “think happy stay happy.”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H