Mohon tunggu...
Aha Abdulloh
Aha Abdulloh Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa SMAN 87 Jakarta

fein fein fein

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sumpah Pemuda: Lahirnya Suatu Bangsa

28 Oktober 2024   18:04 Diperbarui: 28 Oktober 2024   19:55 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia, sebuah identitas yang memayungi ribuan budaya dengan keunikan masing-masing, tersebar di sepanjang laut Nusantara dan pulau-pulau di dalamnya. Lahir dari buih ide-ide pemuda yang akhirnya membentuk suatu konsep abstrak yang agung nan indah.

Selama ratusan tahun, kepulauan Nusantara belum pernah bersama-sama menyaksikan terbitnya matahari sebagai satu entitas persatuan. Ratusan tahun pula, nenek moyang bangsa Indonesia, yang kini hidup berdampingan dengan damai dan toleransi, dengan kesadaran penuh saling menumpahkan darah demi mempertahankan superioritas etnis masing-masing.

Laut ini telah menjadi saksi bagi ratusan kerajaan yang bangkit dan runtuh. Beberapa di antaranya lebih agung daripada yang lain, dengan mimpi yang sama—menyatukan seluruh Nusantara di bawah bendera mereka. Namun, semua usaha itu berakhir gagal, karena mereka masih percaya bahwa kepulauan ini dapat disatukan tanpa terlebih dahulu menyatukan rakyat-rakyatnya. Hingga akhirnya muncul ancaman yang lebih besar: bangsa-bangsa pendatang dari Barat.

Setiap suku menanggung sendiri beban dari penjajahan bangsa Eropa, yakin bahwa dengan cara mereka masing-masing, mereka bisa terlepas dari belenggu imperialisme. Namun, sejarah berulang kali membuktikan bahwa anggapan tersebut jauh dari kenyataan. Perlahan-lahan, seiring bergugurannya para pejuang daerah, semangat perlawanan frontal yang dulu membara mulai meredup.

Namun sebuah kesadaran mulai tumbuh di benak para pemuda pribumi Hindia Belanda. Mereka menyadari bahwa perjuangan bersifat lokal dan terpecah belah hanya akan menguntungkan penjajah. Di sinilah gagasan untuk menyatukan seluruh Nusantara menjadi satu identitas nasional mulai muncul.

Pada tanggal 28 Oktober 1928, lahirlah ikrar Sumpah Pemuda, sebuah deklarasi dari lahirnya suatu identitas bangsa, dan pernyataannya bahwa mereka adalah satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa—Indonesia. Meski dengan ancaman penjajah, para pemuda berani bersatu demi cita-cita bersama, membangkitkan semangat yang menyatukan beragam suku dan budaya dalam satu persatuan.  Sumpah tersebut menjadi titik balik yang menandai lahirnya kesadaran nasional secara utuh.

Kini, peringatan Sumpah Pemuda menjadi momen refleksi bagi generasi muda. Dalam perjalanan sejarah, kita melanjutkan warisan para pendahulu dengan menggenggam cita-cita yang sama. Semangat kita terwujud dalam upaya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan tekad yang kuat, kita berupaya mewujudkan Indonesia sebagai rumah yang melampaui batas keadilan dan kemakmuran, di mana setiap anak bangsa bisa merasa satu dalam keberagaman yang mempersatukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun