"PPG Kemenag Daljab 2025: Tanpa Pretes, Menuju Target Guru Bersertifikasi 2026"
Kementerian Agama (Kemenag) kembali meluncurkan Program Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan (PPG Daljab) untuk tahun 2025 dengan gebrakan baru yang menarik perhatian. Program ini akan dimulai pada 1 Maret 2025, diikuti oleh sejumlah inovasi yang mempercepat langkah menuju target besar: sertifikasi semua guru pada tahun 2026.
Keunggulan PPG Daljab 2025
Tanpa Pretes
Salah satu kebijakan baru yang diambil adalah tidak adanya pretes bagi peserta PPG tahun 2025. Hal ini memberikan kemudahan bagi para guru yang memenuhi persyaratan untuk langsung mengikuti program, sehingga proses sertifikasi menjadi lebih efisien.
Dilaksanakan di 56 LPTK
Program ini akan digelar serentak di 56 Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang telah ditunjuk oleh Kemenag, menjamin kualitas pelaksanaan di seluruh wilayah Indonesia.
Durasi Lebih Padat dan Efisien
Dengan durasi program selama 45 hari, guru-guru dapat menyelesaikan program dengan jadwal yang lebih ringkas tanpa mengorbankan kualitas pembelajaran.
Sistem Pemanggilan Berbasis Data
Pemanggilan peserta PPG tahun ini didasarkan pada data terintegrasi, memastikan seleksi yang lebih akurat dan sesuai dengan kebutuhan pendidikan di Indonesia.
5 Angkatan dalam Satu Tahun
Tahun 2025 akan menjadi periode sibuk dengan 5 angkatan PPG, memberikan kesempatan lebih besar bagi guru untuk mengikuti program ini dalam waktu yang relatif singkat.
Langkah Menuju Guru Profesional
Kemenag menargetkan bahwa pada tahun 2026, seluruh guru di Indonesia telah bersertifikasi. Hal ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas pendidikan nasional, di mana guru profesional diharapkan mampu mendukung generasi mendatang dengan kompetensi dan dedikasi yang lebih baik.
Dengan pendekatan inovatif ini, PPG Kemenag Daljab 2025 tidak hanya menjadi solusi praktis untuk sertifikasi guru, tetapi juga simbol dari komitmen pemerintah dalam memajukan pendidikan Indonesia.
"PPG Daljab 2025 bukan sekadar program, ini adalah momentum perubahan besar bagi dunia pendidikan kita," ujar perwakilan Kemenag.
