Mohon tunggu...
Ahmad Najib Fuadi
Ahmad Najib Fuadi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Konten Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengintegrasikan Pendidikan Salaf dan Modern: Tantangan dan Peluang

1 Januari 2025   09:13 Diperbarui: 1 Januari 2025   09:13 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Integrasi pendidikan salaf dan modern: pembelajaran kitab klasik bertemu teknologi digital dalam harmoni di pesantren)

Mengintegrasikan Pendidikan Salaf dan Modern: Tantangan dan Peluang

Oleh: Ahmad Najib Fu'adi, S.Pd.I., M.Pd.

Pendidikan merupakan pilar utama dalam membangun peradaban. Di Indonesia, sistem pendidikan pesantren dikenal sebagai salah satu lembaga yang paling kokoh dalam menjaga tradisi keilmuan Islam. Salah satu bentuknya adalah pendidikan salaf, yang menekankan penguasaan ilmu agama melalui metode seperti sorogan dan bandongan. Namun, di era modern ini, muncul tantangan besar untuk mengintegrasikan tradisi salaf dengan pendekatan pendidikan modern yang lebih berbasis teknologi dan kewirausahaan.

Sebagai salah satu pendidik di Ma'had Islam Robithotul Ashfiya', Gresik, saya melihat bahwa integrasi ini bukan sekadar kebutuhan, tetapi sebuah peluang besar untuk mencetak generasi yang tidak hanya kuat dalam keilmuan agama, tetapi juga siap menghadapi tantangan dunia global.

Tantangan Integrasi

Integrasi pendidikan salaf dan modern menghadapi beberapa kendala, antara lain:

  1. Kekhawatiran Hilangnya Nilai Tradisional
    Banyak pihak khawatir bahwa modernisasi dapat mengikis nilai-nilai tradisional yang menjadi inti pendidikan salaf. Contohnya, penggunaan teknologi sering dianggap mengurangi kedalaman proses belajar yang didapat dari metode klasik seperti sorogan.

  2. Keterbatasan Infrastruktur
    Pesantren salaf, khususnya di daerah pedesaan, sering kali menghadapi keterbatasan fasilitas teknologi, seperti akses internet yang memadai atau perangkat belajar digital.

  3. Resistensi Perubahan
    Tidak semua guru atau pengelola pesantren siap menerima perubahan. Beberapa merasa bahwa pendidikan modern terlalu menekankan aspek duniawi dan mengabaikan aspek ukhrawi.

Peluang Integrasi

Namun, jika dilakukan dengan pendekatan yang bijak, integrasi pendidikan salaf dan modern justru bisa menjadi peluang besar:

  1. Meningkatkan Relevansi Pendidikan Pesantren
    Dengan memadukan kurikulum berbasis teknologi, pesantren dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya fasih dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki keterampilan yang relevan di dunia kerja, seperti kemampuan digital atau kewirausahaan.

  2. Melahirkan Generasi Berkarakter
    Pendidikan modern sering kali kekurangan aspek pembentukan karakter. Di sinilah pendidikan salaf berperan besar. Dengan mengintegrasikan keduanya, kita dapat melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia.

  3. Inovasi dalam Metode Pembelajaran
    Teknologi memungkinkan pengajaran kitab kuning dilakukan secara interaktif, seperti melalui aplikasi pembelajaran atau video conference. Ini bisa menarik minat generasi muda yang sudah akrab dengan gadget.

  4. Kolaborasi dengan Dunia Global
    Pesantren yang mengintegrasikan pendidikan modern dapat menjalin kerja sama dengan lembaga internasional, sehingga membuka peluang bagi santri untuk belajar di luar negeri atau mendapatkan wawasan global.

Praktik Nyata di Ma'had Robithotul Ashfiya'

Di Ma'had kami, integrasi ini telah mulai dijalankan. Pada tahun 2018, kami mendirikan Madrasah Tsanawiyah, dan pada 2020 meluncurkan Madrasah Aliah Bilingual Entrepreneurship. Dalam praktiknya, kami memadukan pembelajaran kitab klasik dengan pelatihan kewirausahaan, seperti membangun usaha berbasis digital yang melibatkan para santri.

Hasilnya mulai terlihat. Santri kami tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga mampu membuat produk kreatif yang dipasarkan secara online. Mereka menjadi contoh nyata bahwa pendidikan salaf dan modern dapat berjalan seiring.

Kesimpulan

Integrasi pendidikan salaf dan modern adalah tantangan besar, tetapi juga peluang emas untuk membangun generasi yang unggul dalam segala aspek. Dengan pendekatan yang tepat, pesantren dapat menjadi pusat transformasi pendidikan yang tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga menjawab kebutuhan zaman.

Di sinilah peran kita sebagai pendidik, pengelola pesantren, dan masyarakat luas untuk bersama-sama mendukung proses ini. Mari jadikan pesantren sebagai model pendidikan masa depan yang memadukan nilai-nilai klasik dengan inovasi modern!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun