Mohon tunggu...
Agy Yudhistira
Agy Yudhistira Mohon Tunggu... Wiraswasta - Master Paranormal

Pusat Spiritual di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tak Sanggup Pisah: Korban Pelet atau Korban Cuci Otak?

17 Oktober 2023   16:09 Diperbarui: 4 Desember 2023   10:34 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cukup banyak kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang terjadi di Indonesia. Namun tak jarang juga korban KDRT ini memilih untuk mempertahankan rumah tangganya dibanding memilih berpisah atau menempuh jalur hukum. 

Tentu ada yang memiliki alasan yang cukup kuat untuk bertahan, entah demi anak, entah demi nama baik keluarga besar, atau bahkan faktor sosial eksternal yang lain. Meskipun sebenarnya tidak ada yang bisa di argumentasikan tentang prinsip hidup seseorang, namun memang seringkali baik itu korban pelet atau korban cuci otak tidak menyadari keadaannya yang sebenarnya.

Untuk bisa dengan jelas memahami kondisi mana yang sedang terjadi, terlebih dahulu kita harus memahami perbedaan mendasar tentang kedua hal tersebut. Apabila pasangan Anda memang melakukan ritual pelet, maka Anda dengan mudah akan bisa melihat kejanggalan-kejanggalan tertentu dari aktivitas kesehariannya. Entah menaruh sesaji atau barang-barang aneh di bawah tempat tidur, atau sejenisnya. 'Ritual Pelet pada jaman dahulu digunakan untuk menjaga keharmonisan rumah tangga, adapun asumsi ilmu hitam atau ilmu putih sejatinya tergantung tujuan penggunaannya saja menurut saya' ungkap Agy Yudhistira yang merupakan seorang Master Paranormal di Bali. 

Sementara apabila Anda merupakan korban cuci otak, biasanya pasangan Anda adalah tipe orang yang suka mengancam. Entah mengancam ataupun menakut-nakuti. Ada banyak jenis ancaman yang biasa digunakan seseorang untuk mencuci otak pasangannya, ada yang mengancam bahwasanya status janda itu adalah memalukan, ada yang mengancam akan mengambil kembali semua pemberiannya, bahkan sampai paling fatal ada pula yang mengancam akan membunuh.

Apabila Anda sedang berhadapan dengan pasangan yang manipulatif dan suka mengancam, maka dipastikan kemungkinan besar Anda adalah korban cuci otak. Namun apabila tidak, maka ada juga kemungkinan Anda terkena pengaruh pelet dengan perantara orang ketiga yaitu Dukun Pelet. Yang artinya pasangan Anda bukanlah orang yang langsung melakukan ritual pelet tersebut, namun alih-alih melakukannya sendiri, dia lebih memilih menggunakan jasa orang lain. Untuk memastikan hal tersebut, saya sarankan Anda untuk berkonsultasi dengan jasa profesional yang Anda percayai terkait hal ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun