Mohon tunggu...
Agus Yuswanta
Agus Yuswanta Mohon Tunggu... -

Pemerhati fenomena sosial

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Pulihkan Listrik Saat Banjir : Dani, Empat Jam di Atas Pohon

20 April 2016   15:52 Diperbarui: 20 April 2016   16:20 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Dok Pribadi"][/caption]Saat banjir masyarakat sering menanyakan kenapa listrik dipadamkan? Listrik dipadamkan karena untuk menjaga keselamatan warga masyarakat dari bahaya tersengat listrik. Saat itu pula, petugas PLN berkeliling untuk memastikan jaringan listrik aman dinyalakan.

Selasa (22/2) malam, banjir besar melanda Pulau Bangka setelah 36 jam hujan deras mengguyur. Sebanyak 97 tiang listrik roboh dan 115 gardu PLN rusak  terendam banjir. Saat itu jam 9 malam, Dani, pegawai PT Hareyora, mitra kerja PLN, ditugaskan untuk memeriksa keamanan jaringan listrik yang terendam banjir tersebut. Bersama tim nya, Dani bermaksud  memastikan bahwa jaringan listrik yang ada di Koba tidak membahayakan masyarakat.

[caption caption="Foto pribadi"]

[/caption]

Dani bersama timnya segera memacu mobilnya menuju Koba untuk memeriksa jaringan listrik di sana. Di tengah perjalanan, muncul banjir susulan yang mengakibatkan mobilnya terseret air sampai ke bibir jurang.  “Sebelumnya saya agak khawatir dengan kondisi jalan karena kemungkinan ada air bah. Namun, karena tugas saya tetap melaksanakanya denga sepenuh hati.” Kata Dani saat ditemui di kediamanya, akhir Februari 2016 lalu.

Awalnya Dani bersama rekannya, bertahan dengan berdiri di atas mobil selama satu jam. Namun lama kelamaan air sudah mencapai atap mobil. Agar tetap selamat, Dani mengajak timnya untuk naik ke atas pohon. Selama empat jam mereka berada di pohon untuk menunggu pertolongan.

Selama empat jam itu pula, tidak ada komunikasi antara Dani dengan dunia luar dikarenakan semua alat komunikasi terendam air. Bahkan, beberapa media menyebutkan,  Dani bersama timnya tewas akibat terseret banjir pada saat bertugas. Subuh dini hari, warga desa Koba menemukan dan menolong Dani bersama rekannya yang di atas pohon.

Seminggu kemudian, atas dedikasinya tersebut, Pria beranak dua tersebut mendapatkan penghargaan dari General Manager PLN wilayah Bangka Belitung, Rustamadji. Dani yang kini berumur 36 tahun dan sudah 10 tahun mengabdi sebagai karyawan outsourcing  PLN tidak menyangka mendapatkan penghargaan ini. “Semua yang saya lakukan adalah tugas sehari-hari. Saya juga berterimakasih kepada warga Puput yang telah menolong kami,” ungkapnya.

Dani terlihat tak kuasa menahan tangis saat menerima penghargaan tersebut. “Ini mungkin rejeki anak-anak saya,” katanya saat menerima penghargaan dan uang tunai sebesar Rp 5 juta sebagai bentuk apresiasi dari PLN.

GM PLN Wilayah PLN Bangka Belitung pun menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Dani. “Saya mewakili manajemen PLN Bangka Belitung mengucapkan terimakasih atas dedikasi Pak Dani dalam memulihkan pasokan listrik saat terjadi banjir di Bangka,” katanya

 *Nama asli disamarkan

Referensi Tambahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun