Tugasnya menjaga laut dan darat agar semua selamat dari bahaya. Kemudian dukun kembali lagi ke tempat keramaian itu dan berbicara sebentar kepada khalayak ramai untuk memberitahukan pantangan-pantangan atau larangan-larangan yang harus dipatuhi, antara lain;
1. Tidak bersiul sekampung-kampung;
2. Tidak boleh ke laut mencari ikan;
3. Tidak boleh pacaran dan berlaku untuk tiga hari.
Bagi yang melanggar ketentuan tersebut akan dikenakan sangsi-sangsi sesuai dengan kesalahannya.
Acara berikutnya adalah disediakan sebuah kandang berukuran 8 x 8 meter untuk para penggemar-penggemar  adu kekuatan, seperti; adu gulat. Siapa jagoan masuk lebih dahulu ke dalam kandang menantang musuhnya, kemudian  datanglah  lawannya dan pergumulanpun terjadi. Dalam adu kekuatan ini wasit tidak ada hanya persyaratannya tidak boleh marah. Begitulah peraturannya, dan begitulah dilakukan berganti-ganti.
Bagi penggemar pencak silat tempatnya disediakan juga dan peraturannyasama dengan di atas, adapun penutupan akhir pertandingan ialah PERANG KETUPAT. Jagoan masuk ke dalam kandang menantang musuh sambil memegang beberapa buah ketupat yang cukup padat isinya. Pasti ada lawannya dan terjadilah pertempuran yang sengit.Â
 Ketupat tersebut dilemparkan ke tubuh lawan dan masing-masing menghindarikan diri dari sasaran ketupat itu, dalam hal ini juga tidak ada wasit, peraturannya sama 'tidak boleh marah'
Biasanya bila telah terjadi perang ketupat itu semua yang hadir ikut berperang dan yang kena sasaran tidak boleh marah. Disinilah suatu peristiwa menarik masing-masing menghindarkan diri dari sasaran ketupat. Jagoan tetap berada di dalam kandang dan bagi yang penakut membuat langkah seribu. Demikianlah dilakukan sampai mereka lelah.
Setelah selesai pulanglah mereka kerumah maing-masing dengan rasa puas, dan pada sore harinya diadakan lagi pertunjukan Pencak Silat di halaman balai Tempilang.Â
Pada malam harinya diadakan lagi pertunjukan yang diberi nama HIBURAN CAMPAK. Mereka bedincak 'berjoget/menari' antara laki-laki an perempuan sambil bernyari, menari, berpantun. Campak ini dilakukan sampai larut malam dan sangat digemari oleh kaum muda dan tua.