Mohon tunggu...
Mohamad Agus Yaman
Mohamad Agus Yaman Mohon Tunggu... Freelancer - Seniman

kreator Prov. Kep. Bangka Belitung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tentang Seni

16 Oktober 2019   09:28 Diperbarui: 24 November 2020   10:10 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap manusia, apapun rupa dan warna kulitnya lalu mengeluarkan ekpresi dan menyalurkan perasaannya melalui gerak wajah, gerak tubuh dan vokal lalu ia memperlihatkannya ke dalam pertunjukan dinamakan seni. Kemudian jika perasaannya ia tuangkan dalam bentuk nyanyian, tangisan, tawa, gerak atau yang berhubungan dengan panca indera lalu menjadi karya seni maka ia dinamakan seniman. Seniman itu orang yang memiliki karya mempertontonkannya kepada khalayak ramai lalu diakui orang lain maka ia memiliki profesi. Jika ia berkompeten terhadap profesinya maka ia profesional.

Seperti yang sudah kita rasakan, seni itu sudah ada sejak Tuhan menciptakan suatu bentuk yang ada di alam semesta ini. Manusia adalah orang yang mengkreasikan ciptaan-Nya karena manusia merupakan mahluk spesial yang memiliki pikiran dan perasaan.

Karya seni seperti yang saya ciptakan harus mengandung unsur keindahan, dan itu saya tunjukkan bagi yang menyukainya dan karya seni saya dapat mempengaruhi orang untuk menyatakan seperti apa keindahan itu. Karya seni tersebut hasil ungkapan saya kedalam bentuk nyata, lalu saya usahakan karya seni itu dapat diingat-ingat orang selamanya.

Seni itu untuk dicintai, disukai, dan disayangi bahkan menurut pendapat saya wajib dicintai mulai orang yang tidak punya apa-apa hingga orang yang punya apa saja. Setiap orang merasakan seni itu dalam dirinya, dalam pandangan, pendengaran dan penciumannya, dengan kata lain seni itu kekaguman seseorang terhadap sesuatu yang akhirnya menyukainya.

Dalam kategori seni pertunjukan seperti tarian, teater/drama, dan sebagainya yang pentas di atas panggung ataupun pentas tepi jalan raya, parkiran, halaman rumah maupun di taman merupakan ungkapan yang didalamnya terdapat unsur penampilan untuk memperlihatkan keahlian. Keseluruhan dari penampilan itu menarik atau tidak menjadi tolak ukur tingginya nilai seni si pembuat. Sedangkan pendengaran sebagai alat bantu untuk memainkan perasaan penonton, oleh karena itu seni pertunjukan memerlukan bunyi walau hanya tetes air. Seni pertunjukan memerlukan alat musik, vokal dan suara-suara untuk menghidupkan suasana penampilan.Dapat disimpulkan seni pertunjukan merupakan perpaduan antara mahluk hidup, benda mati, alam dan perasaan dikeluarkan hingga membentuk fenomena yang dinamakan karya seni. Karya ini menimbulkan sisi kagum pada orang yang melihatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun