Mohon tunggu...
Mohamad Agus Yaman
Mohamad Agus Yaman Mohon Tunggu... Freelancer - Seniman

kreator Prov. Kep. Bangka Belitung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cara Singkat Mencipta Tarian Anak-anak hingga Umum

4 Oktober 2019   14:20 Diperbarui: 23 November 2020   09:08 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FLs2N tingkat SMA se Kab Bangka (penari Tinka dan Dewi)


Garapan tari anak SMP sudah pada tahap pembentukan kepenarian anak remaja, artinya keseriusan pada pola lantai, gerak, karakter diharapkan di atas garapan anak SD. Kebanyakan koreografer sudah memaksakan diri agar anak SMP ini sudah menjadi penari handal layaknya penari-penari profesional, tidak ada lagi gerakan tari yang bermain-main kecuali menyesuaikan pada tema garapan, dan ini pun permainannya lebih sedikit dibanding gerakan kompak sekitar 20%-70% (permainan-kekompakan) namun semua hak pada koreografer ingin menggarap berapa persen permainan dan kekompakannya. Baiknya saya sarankan 30 % untuk permainan atau karakter anak-anaknya, ini agar garapan tetap segar dan dapat dilihat anak-anak yang tumbuh menjadi remaja. Sedangkan panitia FLS2N pun sudah menetapkan tiap tahun tema-tema garapan tari yang sesuai untuk anak SMP ini, seperti: Tema kepahlawan, kepedulian terhadap mahluk hidup yang ada disekitar dan sebagainya.

Dalam tema kepahlawanan dan kepedulian pada alam sekitar pun dapat dimasukkan karakter permainan atau anak-anaknya, contoh; seorang pahlawan pun pasti ada sisi menghibur, ada sisi bercanda dengan teman seperjuangannya dan ini untuk menghindari keputusasaan di saat perang atau kepedulian terhadap lingkungan dengan bersenda gurau saat beristirahat, dan sebagainya. 

FLS2N sangat membantu anak-anak agar maju dalam pendidikannya, contohnya piagam penghargaan atau pun sertifikat sebagai peserta maupun sebagai juara akan sangat bermanfaat bagi mereka. Demikian juga sertifikat festival tari tingkat umum maupun remaja, suatu saat akan sangat teramat berguna, tapi sayang panitia sering melupakan piagam ini kepada tiap peserta, hanya mempersiapkan piala, uang pembinaan dan satu piagam untuk tiap kelompok, padahal piagam adalah penghargaan yang nantinya dapat mereka pergunakan untuk melanjutkan sekolah, untuk keperluan kuliah, beasiswa dan sebagainya. Untuk itu saya harapkan kepada panitia penyelenggara festival-festival seni budaya baiknya memberikan piagam penghargaan kepada tiap peserta.

Anak Sekolah Menengah Atas

Untuk anak SMA dan SMK atau yang sederajat, garapan tarian lebih dewasa dan tidak kekanak-kanakan seperti anak SD, namun tarian anak-anak SD boleh bergerak dengan gerakan anak SMP maupun SMA bahkan boleh berkarakter bapak-bapak, ibu-ibu kakek atau nenek, sedangkan anak SMA atau umum wajar jika seperti bapak-bapak, ibu-ibu namun terasa janggal jika memerankan peran anak kecil kecuali karakternya memang sesuai dengan tema yang dikehendaki pihak penyelenggaraan, apabila perannya memang dikehendaki koreografer menjadi anak-anak dan jika dibutuhkan seperti acara humor atau lawak-lawakan lainnya agar perannya lebih lucu dipersilahkan saja.

Biasanya tarian anak SMA ini 80% sampai 100% gerakannya full serius, aktif dan maksimal, pemantapan gerak dan pola lantai serapi-rapinya kecuali tema yang disodorkan koreografer lebih atraktif (bebas) atau tema yang ia kehendaki lebih kreatif atau humor. Hak berada sepenuhnya milik koreografer.

Pada FLS2N tingkat SMA pun tema-tema yang disodorkan panita berbeda dari tema SD dan SMP tentang kebersamaan terhadap sesama, perlindungan terhadap alam, dan sebagainya. Jadi panitia FLS2N sudah memilah-milah kecocokan tema anak SD, SMP dan SMA, jadi disini panitia menghendaki perbedaan garapan terhadap tingkatan sekolah tersebut

FLs2N tingkat SMA se Kab Bangka (penari Tinka dan Dewi)
FLs2N tingkat SMA se Kab Bangka (penari Tinka dan Dewi)

Umum

Di tingkat umum benar-benar dirasakan kebebasan seorang koreografer dalam berkesenian, namun tetap pada etika dan norma-norma yang ada pada rakyat Indonesia. Kebebasan menggarap tarian itu diperbolehkan bagi anak SD, SMP, SMA, perguruan tinggi atau siapapun yang berminat mengikuti festival ditingkat umum. Sedangkan tema garapan biasanya sudah tetap ditentukan oleh panitia penyelenggara. Gerakan, komposisi/pola lantai, busana serta properti menjadi kebebasan koreografer untuk menggarap tarian, dan tarian itu boleh dikembangkan oleh koreografer dengan intelektualnya, seperti garapan yang berlandaskan tari tradisional, mengkreasikan tarian yang sudah ada atau membuat gerakan sendiri serta mencetus ide-ide baru yang belum pernah ditampilkan oleh siapapun juga. Demikian juga dengan komposer maupun penata busana, mereka boleh meneliti dan mengkreasikan musik atau busana tradisional daerah mengkolaborasikan dengan alat musik modern atau membuat musik untuk di jaman sekarang.

Festival Serumpun Sebalai tingkat umum.
Festival Serumpun Sebalai tingkat umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun