Seorang dokter umum pergi kepada koleganya seorang dokter spesialis untuk mendapatkan obat atas penyakit yang dideritanya.
Dokter spesialis memberikan resep tiga jenis obat yang ternyata menurut dokter umum adalah obat yang dia ketahui dengan detil kandungan dan fungsinya, dan dia kecewa karena berharap sang dokter spesial akan memberikan resep yang luar biasa untuk dirinya.
Dokter umum ini menyampaikan keluh kesahnya kepada setiap keluarga, kerabat, kolega, dan kenalan yang menjenguknya mengenai betapa dokter spesialis itu tidak lebih cerdas darinya walaupun seorang spesialis, dokter umum ini terus mengeluh dan kecewa sepanjang waktu atas kebodohan dan kesalahan resep si dokter spesialis.
Sampai dua minggu kemudian, dua hari setelah acara pemakaman si dokter umum, anak si dokter umum menemukan di bawah kasur, 3 pepel obat yang diresepkan oleh si spesialis, masih utuh dan tersegel rapi tanpa kurang satu butir pun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H