Nama Phashadja apabila diurai yaitu Pha dari phasa atau puasa, Sha dari shandjata atau senjata, dan Dja dari djumedul atau timbul, mengandung makna keluarnya senjata melalui sarana puasa, sehingga murid-murid Phashadja Mataram selain digembleng fisik juga ketika kenaikan tingkat harus lulus riyadhoh puasa dan sholat malam.
Phashadja Mataram merupakan perguruan yang semi organisasi, yang menjadi pemimpin atau pendekar besar hanya keturunan langsung dari K.R.T. Soetardjonegoro.
Perguruan Pencak Indonesia Harimurti atau disingkat PerPI Harimurti didirikan oleh Soeko Winadi di Yogyakarta pada tanggal 23 Oktober 1932. Soeko Winadi menimba ilmu pencak dari Raden Mas Harimoerti, cucu dari Sri Sultan Hamengkubuwono VII. R.M. Harimoerti, putra G.P.H. Tedjokoesoemo, mengajarkan pencak kepada masyarakat di Pendopo Ndalem Tejokusuman. Gaya seni beladiri ini dikenal sebagai Pencak Tejokusuman.
Polisi Hindia Belanda mencurigai aktivitas pengajaran pencak tersebut karena R.M. Harimoerti ikut aktif mendukung Gerakan Nasional Boedi Oetomo. Untuk menghindari kecurigaan polisi, R.M. Harimoerti menggunakan gerakan tari untuk menutupi pencaknya.
Pada tahun 1932, R.M. Harimoerti mendelegasikan perguruannya ke Soeko Winadi yang diformalkan sebagai Persatuan Pencak Indonesia yang disingkat PerPI, kemudian berganti nama menjadi Perguruan Pencak Indonesia, dan akhirnya dikenal sebagai PerPI Harimurti.
Meskipun telah mendelegasikan perguruannya ke Soeko Winadi, R.M. Harimoerti tidak benar-benar pensiun dari aktivitasnya mengajar pencak. Beberapa kali, R.M. Harimoerti langsung mengajar murid-muridnya. R.M. Harimoerti pada akhir hayatnya dikenal sebagai komandan pasukan pengawal Keraton Yogyakarta. R.M. Harimoerti wafat pada tanggal 18 September 1962 dan dimakamkan di Pemakaman Pakuncen.
Di bawah kepemimpinan Soeko Winadi, perguruan Harimurti menjadi lebih populer sejak partisipasinya dalam pembentukan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Dalam era revolusi, Soeko Winadi bersama dengan TNI bertugas dalam pertempuran di Ambarawa sebagai perwira di Brigade 10. Setelah berakhirnya perang, Soeko dinas sebagai Polisi Militer. Pada saat berdinas di militer, Soeko tetap mengajar pencak silat. PerPI Harimurti juga diajarkan di lingkungan militer.
Salah satu asistennya yang bernama Tarsono diutus untuk melatih pencak di Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) di Surakarta dan Batalyon Infanteri 403 di Yogyakarta. PerPI Harimurti juga mengirimkan guru pencak untuk melatih di Kodam Iskandar Muda.
Pada tahun 1970-an PerPI Harimurti dikenal baik di dunia perfilman karena perannya dalam beberapa film, di antaranya yaitu film November 1828 dan film Api di Bukit Menoreh.