Dalam tradisi masyarakat Jawa, burung Perkutut menjadi salah satu simbol kesempurnaan seorang laki-laki Jawa yang sudah di anggap mapan, yaitu: Wismo: Rumah, Garwo: Istri, Turonggo: Kuda, Kukilo: Burung (khususnya burung Perkutut) dan Curigo: Keris.
Dengan memiliki ke lima hal tersebut, maka seorang pria telah dinyatakan sempurna dalam menjalani hidup. Adanya klangenan dapat menciptakan ketenangan batin yang akan mengusir energi negatif dalam dirinya maupun tempat tinggalnya.
Burung Perkutut merupakan sarana pencipta kepuasan batin bagi pemiliknya. Suara anggungannya yang merdu mampu memberikan suasana tenang, teduh dan membawa kebahagiaan seolah-olah dapat menghubungkan para penikmatnya dengan alam semesta secara langsung.
Sejak jaman dahulu, burung Perkutut lokal memang sering dikaitkan dengan hal-hal ghaib. Banyak mitos tentang burung Perkutut yang menjadi cerita turun-temurun di masyarakat, bahkan terkadang sampai membuat sebagian orang takut untuk memelihara burung Perkutut karena terpengaruh oleh cerita-cerita mistis tentang burung ini.
Tapi bagi orang yang percaya pada tuah gaib Perkutut katuranggan, justru akan mencari burung Perkutut dengan katuranggan tertentu untuk dipelihara, sebab mereka yakin dengan memelihara Perkutut katuranggan dapat merubah kehidupannya menjadi lebih baik.
Dari banyaknya mitos tentang Perkutut lokal, ada beberapa mitos yang sangat melegenda di masyarakat dan menjadi cerita turun temurun.
Berikut ini beberapa Mitos tentang burung Perkutut yang sangat melegenda dan menjadi cerita turun-temurun di masyarakat:
1. Mitos tentang burung Perkutut yang konon bisa berubah menjadi ular
Cerita tentang burung Perkutut yang bisa berubah menjadi ular tentunya sudah tidak asing bagi para penggemar Perkutut lokal. Tapi meskipun sering dibicarakan, cerita tentang Perkutut jadi ular masih tetap menjadi misteri.
Secara logika tentunya hal itu mustahil terjadi karena burung Perkutut dan ular adalah dua jenis hewan yang berbeda species, dan jika dilihat dari bentuk fisiknya saja sudah jauh berbeda. Tapi jika bicara tentang hal-hal ghaib, tentunya hal itu mungkin saja terjadi.
Jika kita mengamati corak dan warna bulu burung Perkutut, memang ada kemiripan dengan bentuk sisik ular. Kemungkinan warna dan lurik pada bulu burung Perkutut merupakan alat pertahanan dari ancaman atau bahaya, yaitu untuk berkamuflase menjadi serupa ular pada saat-saat tertentu.
Jadi mungkin saja Perkutut yang berubah menjadi ular sebetulnya tidak benar-benar berubah menjadi ular, tapi hanya mengelabuhi pandangan mata Manusia dengan kemampuannya berkamuflase sehingga terlihat seperti ular.
2. Mitos tentang Perkutut ghaib
Mitos ini berawal dari cerita legenda pada jaman kerajaan Majapahit yang mengisahkan bahwa Perkutut Joko Mangu yang merupakan burung kesayangan Sang Raja merupakan jelmaan seorang pangeran.
Bermula dari kisah legenda tersebut kemudian masyarakat Jawa menganggap bahwa burung Perkutut merupakan burung keramat yang bisa hidup di dua alam, yaitu alam nyata dan alam ghaib.
Terlepas dari mitos tersebut, pada kenyataannya memang ada beberapa orang yang pernah mengalami atau menyaksikan fenomena gaib tentang burung Perkutut.
Tonton juga videonya:
Demikian sedikit informasi tentang mitos Perkutut Jawa paling melegenda yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H