Mohon tunggu...
Agus Wididi
Agus Wididi Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Kompasianer Brebes "Dengan menulis ilmu akan tetap digenggam dalam genggaman yang erat"

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tingkat Partisipatif Golongan Putih (Golput) dan Fakta-Faktanya

14 Maret 2019   02:22 Diperbarui: 14 Maret 2019   02:34 1423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun faktanya, Golput saat ini dijadikan sebagai tolak ukur Pemilu dikatakan berhasil atau tidak. Pasalnya, jika angka Golput tinggi, secara otomatis tingkat partisipasi masyarakat terbilang rendah.

Jika tingkat partisipasi masyarakat rendah, maka pemilu dikatakan tidak berhasil.

Oleh karenanya, untuk meningkatkan angka partisipatif masyarakat dalam Pemilu, bukan tidak mungkin ketika masyarakat yang memilih untuk Golput dapat dijadikan sebagai gerakan masa. Mereka yang memilih untuk Golput, diberikan suatu wadah yang sesuai dengan apa yang mereka mau untuk kemudian dapat menyokong demokrasi di Indonesia agar lebih baik lagi. (Agus Wididi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun