Namun faktanya, Golput saat ini dijadikan sebagai tolak ukur Pemilu dikatakan berhasil atau tidak. Pasalnya, jika angka Golput tinggi, secara otomatis tingkat partisipasi masyarakat terbilang rendah.
Jika tingkat partisipasi masyarakat rendah, maka pemilu dikatakan tidak berhasil.
Oleh karenanya, untuk meningkatkan angka partisipatif masyarakat dalam Pemilu, bukan tidak mungkin ketika masyarakat yang memilih untuk Golput dapat dijadikan sebagai gerakan masa. Mereka yang memilih untuk Golput, diberikan suatu wadah yang sesuai dengan apa yang mereka mau untuk kemudian dapat menyokong demokrasi di Indonesia agar lebih baik lagi. (Agus Wididi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H