Mohon tunggu...
Agus Wibowo
Agus Wibowo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Agus Wibowo, pekerjaan swasta, tinggal di semarang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

5 dari 8 Langkah Main Catur Telah Dimenangkan Megawati

15 Maret 2014   18:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:54 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Penyelesaian ala Megawati ini membuat lawan-lawan politik PDIP menjadi mundur teratur, sebagaimana Golkar, Gerindra yang bersemangat menjadikan Riswa sebagai Cawapres. Disisi lain konstituen PDIP di akar rumput meyakini bahwa Megawati mampu menyelesaikan banyak masalah di internal organisasinya.

(4) Upload Kabinet Bayangan 2014 - 2019.

Kabinet Bayangan telah di upload oleh timnya Prof Hendrwan, banyak pro dan kontra disana, tapi apapun reaksinya ini adalah langkah smart PDIP untuk memberikan simbol kepada rakyat bahwa PDIP siap menang di Pemilu 2014. Tentu tidak semua parpol kontestan pemilu berani upload Kabinet Bayangan bahkan Golkar yang sangat PeDe pun tidak bernyali untuk tampilkan sosok terpilih sebagai calon menteri.

(5) Deklarasi Jokowi Sebagai Capres PDIP

PDIP semula kekeh akan melakukan deklarasi capres usai Pileg, namun kebijakan ini mendapat reaksi keras dari para pendukung Jokowi baik di dalam PDIP maupun diluar PDIP. Membayangkan cukup besar konstituen PDIP yang masih mengambang terutama mereka yang fanatik dengan Jokowi maka terus dikalkulasi untung rugi deklarasi capres sebelum Pileg.

Meskpun diprediksi PDIP bakal meraup elektabilitas 20% pada pileg, namun saya menduga jika deklarasi capres Jokowi dilakukan sebelum pileg bukan tidak mungkin elektabilitas bisa lebih dari 30% mengingat Jokowi terus memanen berbagai survey yang dilakukan oleh hampir semua lembaga ternama.

Pertikaian kecil antara pendukung Jokowi dengan politisi senior di PDIP acapkali menciptakan energi yang tidak perlu, seakan-akan mereka didorong oleh kehendak lawan-lawan politik yang tidak ingin Jokowi dicapreskan pada tahun ini maka saya istilahkan orang-orang DPP ko suka cari "penyakit"

Di sisi lain, rakyat maklum benar bahwa tidak mudah bagi Megawati untuk melepaskan capres kepada orang lain diluar trah Soekarno, terlalu beresiko karena kelak seorang presiden bisa saja menghabisi partai yang telah membawanya meraih kedudukan tertinggi. Banyak contoh di pemerintah daerah yang bak "kacang lupa kulitnya" setelah menduduki jabatan, lalu loncat pagar ke partai lain yang berkuasa. Juga rakyat maklum benar bahwa Megawati yang telah susah payah membangun PDIP sejak Orde Baru lalu ketika peroleh kemenangan tidak bisa menikmatinya.

Namun saya yakin Megawati telah memiliki formulasi strategis untuk tetap pegang kendali masa depan PDIP dan pemerintahan Republik Indonesia dengan mempercayakan kepada sosok loyalis seperti Jokowi. Kalkulasi matang bahwa PDIP akan memenangkan pertarungan Pemilu 2014 dengan mengandalkan loyalis serta masa pro Jokowi.

Maka dengan keberanian luar biasa Megawati memilih melepaskan egonya dan menyerahkan kepemimpinan nasional kepada generasi muda Jokowi pada hari Jum'at Pahing 14 Maret 2014 setelah mendapatkan energi positif dari ziarahnya ke makam ayahandanya Soekarno di Blitar Jawa Timur.

Sejak kemaren hingga hari ini jagad media di Indonesia bahkan media asing pun tidak habis-habisnya membahas deklarasi capres Jokowi oleh PDIP. Poin terakhir ini mendapatkan reaksi yang sangat keras dari lawan-lawan politik melalui media yang mereka miliki. Dari Gerindra, Hanura dan beberapa parpol bereaksi cukup keras. Sementara Nasdem sangat lunak mungkin berharap akan diajak berkoalisi, lalu para purnawirawan jenderal yang mendukung ARB bereaksi sangat sopan, bahka Golkar yang merupakan pesaing terdekatnya bereaksi "halus" mungkin Golkar punya harapan ada "kaki" lain terutama melalui Jusuf Kalla barangkali diajak sebagai Cawapresnya, #Double_Jack.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun