Mohon tunggu...
Agus Wasonoputra
Agus Wasonoputra Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

aku ingin mencintaimu dengan sederhana dan ikhlas, dengan aroma pup yang diberikan si pemilik rumah kepada kloset, yang tak akan mampu ia ingat-ingat lagi.\r\n\r\nasal kau lega, aku hepi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Bawah Lampu Suar

5 April 2012   08:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:00 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di dermaga berjatuhan harga

yang tak siapapun juga

lepas dari angka-angka mati;

Di dermaga kapal-kapal labuh

meski bergaungnya subuh,

nyala suar tak kenal berhenti;

Di dermaga sampan-sampan kandas,

syahbandar telah merampas

dayung kemudi silih berganti.


Kalibeber, 05042012

*kadang tuntutan jumlah kata menjadi sesuatu
yang menyebalkan, mengingat peran makna jadi
tergusur oleh abjad-abjad. Coba kalau puisi
saya pakai bahasa isyarat, mana bisa dimuat mas,
hahahaha.. Nggak ding, becanda. Eh, ini udah
tujuh puluh kata apa belum ya? (garuk2 kepala)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun