Mengapa Kesetian  Mari bicara tetang Kesetiaan Sastra, Mengapa?
Memilih bentuk penghargaan dalam kategori kesetiaan tepat dimasa ini mengingat kategori-kategori penghargaan sastra yang diberikan kalangan tertentu dengan pola misalnya 33 Tokoh Sastrawan Indonesia Berpengaruh, atau 100 Tokoh Penyair Indonesia banyak menuai hujatan karena memang ada yang dirugikan dan merasa dilecehkan.Â
Penghargaan Kesetiaan Sastra dipilih sebagai bentuk penghargaan seseorang telah berkecipung dalam dunia sastra baik itu puisi, cerpen atau novel dan sebagainya dalam sastra Indonesia.
Sengaja kesetiaan itu diukur dalam kurun 30 tahun mengabdi dalam dunia sastra karena jika telah 30 tahun maka usia sekarang telah mencukupi apabila menerima penghargaan itu.
Pemberian Penghargaan Lumbung Puisi ini bersifat gratis, tidak harus diacarakan, dan tidak dikirim lembar penghargaannya. Kami hanya menyebutkan dan dipublikasikan, Sedang piagam penghargaan itu dapat diunduh dan dicetak sendiri si penerima. Kami akan meliris pemberitaan si penerima dengan biografi singkatnya dalam pemberitaan itu dan dalam buku ini.
Kami tidak mempedulikan dampak pemberian penghargaan ini pada masyarakat. Tetapi kami tetap berdasar pembuktian yang mendasar sehingga apabila ada sanggahan kami memiliki buktinya.
Penghargaan Kesetiaan dan keterangan biografi penerima yang dibukukan menjadi buku penerima penghargaan.
Bagi yang muda dengan pemberian penghargaan ini akan memaklumi dan tidak tersinggung karena nama penghargaan ini memiliki kurun pengabdian 30 tahun lamanya di dunia sastra.
Menginginkan Sejarah yang Benar
Isi buku ini tidak dipengaruhi oleh siapa pun. Sehingga buku itu kelak menjadi pegangan edukatif yang benar. Selama ini kita telah diracuni sedikit atau banyak akan kepentingan tertentu. Sedang buku adalah kebebasan peruntukannya pada masyarakat. Ia akan dibaca oleh masyarakat luas. Jadi isi buku harus berisi kejujuran dan data yang kongkret sehingga generasi mendatang disuguhi sejarah yang benar.
Seseorang mengirimkan manuskrip tulis tangan atas karyanya di tahun 80-an, meski bukan dimuat di media cetak aku menghargainya karena itu asli, Ia telah menunjukan bahwa dirinya telah menulis puisi sejak tahun 80-an. Tentu saja tidak semua manuskrip diterima karena aku bisa membaca asli atau bukan.
Banyak penyair yang memiliki bukti nyata karya sastra sejak tahun 80-an. Mereka masih aktif hingga saat ini. Hanya karena tempat tinggalnya di daerah, tidak berambisi populair, dan sengaja untuk tidak terkenal, bahkan ada yang terpinggirkan.Â
Kesetiaan mereka bergelut di sastra patut diacungi jempol. Dalam situasi yang beraneka ia masih tetap menulis atas kesetiannya pada dunianya yaitu dunia sastra.
(Rg Bagus Warsono, Kurator Utama di Lumbung Puisi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H