Mohon tunggu...
Rg Bagus Warsono
Rg Bagus Warsono Mohon Tunggu... Editor - Sastrawan

Rg.(Ronggo) Bagus Warsono lebih dikenal dengan Agus Warsono, SPd.MSi,dikenal sebagai sastrawan dan pelukis Indonesia. Lahir Tegal 29 Agustus 1965.Tinggal di Indramayu.Mengunjungi SDN Sindang II, SMP III Indramayu, SPGN Indramayu, (S1) STIA Jakarta , (S2) STIA Jakata. Tulisannya tersebar di berbagai media regional dan nasional. Redaktur Ayokesekolah.com.Pengalaman penulisan pernah menjadi wartawan Mingguan Pelajar, Gentra Pramuka, Rakyat Post, dan koresponden di beberapa media pendidikan nasional. Mendirikan Himpunan Masyarakat Gemar Membaca (HMGM) Indonesia. Tinggal di Indramayu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berbagai Kisah Sedih di Masa Corona

20 April 2020   06:59 Diperbarui: 20 April 2020   06:57 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

tukang ojek langganannya juga hanya mendekat dan pergi lagi. mereka menyadari untuk tdk kumpul kumpul dengan sesama teman di satu tempat. Kini pak tua itu hanya memandangi gerobaknya yang bannya mulai kempes. Terpaksa kel itu berbuat untuk berhemat sambil menunggu perubahan terjadi. dan kembali dpt berjualan lagi.

Kisah lainnya dialami keluarga pelayan rumah makan. Sejak corona sang ibu yang menjadi juru masak sekaligus pelayan di sebuah rumah makan terpaksa diliburkan oleh majikannya.

Biasanya setiap hari ibu itu membawa nasi bungkus dan sayur dan gorengan lauk yg tidak laku dan tidak bertahan jika sampai sehari. Di rumah suudah terbiasa nasi dan lauk sisa itu menjadi harapan keluarga yakni tiga anak. 

Sedang suaminya sudah tidak ada. Terpaksa ibu itu mencari pekerjaan masak di tempat lain yakni tetangga yg mampu, namun saat corona ini tak satu pun tetangga yang mau menerimanya.

Jadilah ibu itu meminta pinjaman ke majikannya. Majikannya memberi bantuan hanya sebulan gaji itu pun sebagai pengikat kelak jika corona sdh tidak ada ibu itu harus bekerja kembali. Setelah sebulan uang dipakai habis kini tak ada uang lagi .

Jadilah ibu itu mulai menjual barang barang miliknya Akhirnya mulai ia melirik beberapa entog dan ayam yang hanya beberapa ekor untuk dijual satu per satu. 

Padahal entog dan ayam itu sewaktu 2 membantu keluarga dengan telurnya yang bisa dijual atau ditukar beras. Akankah keluarga ibu itu dapat bertahan? Semoga diberikan jalan dan limpahan rejeki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun