tukang ojek langganannya juga hanya mendekat dan pergi lagi. mereka menyadari untuk tdk kumpul kumpul dengan sesama teman di satu tempat. Kini pak tua itu hanya memandangi gerobaknya yang bannya mulai kempes. Terpaksa kel itu berbuat untuk berhemat sambil menunggu perubahan terjadi. dan kembali dpt berjualan lagi.
Kisah lainnya dialami keluarga pelayan rumah makan. Sejak corona sang ibu yang menjadi juru masak sekaligus pelayan di sebuah rumah makan terpaksa diliburkan oleh majikannya.
Biasanya setiap hari ibu itu membawa nasi bungkus dan sayur dan gorengan lauk yg tidak laku dan tidak bertahan jika sampai sehari. Di rumah suudah terbiasa nasi dan lauk sisa itu menjadi harapan keluarga yakni tiga anak.Â
Sedang suaminya sudah tidak ada. Terpaksa ibu itu mencari pekerjaan masak di tempat lain yakni tetangga yg mampu, namun saat corona ini tak satu pun tetangga yang mau menerimanya.
Jadilah ibu itu meminta pinjaman ke majikannya. Majikannya memberi bantuan hanya sebulan gaji itu pun sebagai pengikat kelak jika corona sdh tidak ada ibu itu harus bekerja kembali. Setelah sebulan uang dipakai habis kini tak ada uang lagi .
Jadilah ibu itu mulai menjual barang barang miliknya Akhirnya mulai ia melirik beberapa entog dan ayam yang hanya beberapa ekor untuk dijual satu per satu.Â
Padahal entog dan ayam itu sewaktu 2 membantu keluarga dengan telurnya yang bisa dijual atau ditukar beras. Akankah keluarga ibu itu dapat bertahan? Semoga diberikan jalan dan limpahan rejeki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H