Mohon tunggu...
Rg Bagus Warsono
Rg Bagus Warsono Mohon Tunggu... Editor - Sastrawan

Rg.(Ronggo) Bagus Warsono lebih dikenal dengan Agus Warsono, SPd.MSi,dikenal sebagai sastrawan dan pelukis Indonesia. Lahir Tegal 29 Agustus 1965.Tinggal di Indramayu.Mengunjungi SDN Sindang II, SMP III Indramayu, SPGN Indramayu, (S1) STIA Jakarta , (S2) STIA Jakata. Tulisannya tersebar di berbagai media regional dan nasional. Redaktur Ayokesekolah.com.Pengalaman penulisan pernah menjadi wartawan Mingguan Pelajar, Gentra Pramuka, Rakyat Post, dan koresponden di beberapa media pendidikan nasional. Mendirikan Himpunan Masyarakat Gemar Membaca (HMGM) Indonesia. Tinggal di Indramayu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penyair Mancing, Pertama di Indonesia

8 Desember 2016   20:22 Diperbarui: 8 Desember 2016   20:30 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Time Friend With Nature

Penyair Mancing, Pertama di Indonesia

Bagaimana membuat Acara yang sederhana 11 Desember 2016 baca puisi di bantaran sungai Karang Song di mana banyak perahu nelayan menjadi kesan tersendiri. Aku mencari background penyair baca puisi yang menawan untuk dinikmati tidak saja penampilan dan vokal mereka tetapi juga latar baca yang indah 

Dari Jembatan yang bisa dibuka tutup jika perahu lewat di sungai Karang Song lokasi baca puisi yang menarik, dan kemudian kita pindah lagi ke tempat yang menarik lagi.

Air sungai yang tenang dengan rutinitas nelayan yang tenang. Kau tak paham nusantara, karena kau sebetulnya orang asing yang mengaku Inlander.

Survai lokasi baca puisi hari ini sepulang 'mulang aku berdiri di atas jembatan buka tutup yang memotong sungai Karang Song, memandang perahu-perahu nelayan. Di terik mata hari, hari ini, mereka nelayan terus bekerja dengan permasalahan perahu dan alat tangkap ikan. Sambil tertawa dan membetulkan jaringnya yang robek, nelayan itu berkata, "Kau sombong dan takabur, gagah dan memiliki 'panglima segala, ayo ikut aku ke laut, kau akan meratap ampunan melihat ombak setinggi tiang perahu."

Memadukan sisi kehidupan dan alam pantai dengan puisi dalam bentuk kongkret, pembaca puisi dipersilahkan memilih lokasinya sendiri, tepi sungai Karang Song itu ibarat panggung baca yang sangat panjang.

Ibarat sebuah wisata dikampung nelayan, sambil refresing, mancing, dan tentunya sambil baca puisi. Sungguhpun demikian ini baru tahap awal dan dilakukan kecil-kecilan sebadaimana aku penyair kecil di kota kecil yang dinamai Temu Kecil Penyair Mancing.

Meski kegiatan kecil, tetap harus menarik perhatian, menjadikan kegiatan ini yang belum ada sebelumnya, Penyair Mancing, yang dilakukan di Indramayu kegiatan sastra sederhana yang memiliki keunikan tersendiri. Sebuah latar alam baca puisi sambil ngopi depan warung di jalan Karang Song.

Melalui kegiatan kecil ini pasti akan didapat inspirasi berikutnya, disamping bagaimana aku dapat belajar dari sahabat yang sudi membagi ilmu.

Di sanggar yang kecil,apa adanya, serta darurat, dan tidur ditikar. Tetapi harus dimulai agar ada keinginan untuk maju. Tentu saja bagi sahabat yang berjiwa penyair dan sederhana.

Pertama di Indonesia
 Kegiatan Sastra bertema alam dalam Sejenak Sahabat Penyair Bersama Alam berjudul Penyair Mancing (Time Friends With Nature) di Sanggar Sastra Meronte Jaring Indramayu adalah event sastra penyair Indonesia yang pertama melakukan pendekatan alam dan kehidupan nelayan serta pola promosi wisata daerah yang dilakukan penyair. Meski kegiatan sastra biasa kecil dan terbatas ini, memiliki keunikan tersendiri dimana mempromosikan puisi dan penyairnya kepada masyarakat melalui hasil kegiatan berupa portofolio video yang akan diperkenalkan di youtube. Kegiatan ini juga menyikapi semakin memasyarakatnya penggunaan media internet dengan produk sastra yang turut menyikapi perkembangan.
 Penyair Mancing juga adalah bentuk rekreasi produksi sastra dimana dari jelajah wisata alam akan ditarik karya baru yang menyentuh kehidupan nelayan pantura.

Rg Bagus Warsono 2 Desember 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun