Polesan Aji Santoso nyata berhasil. Rizky Ridho akhirnya bisa menjadi pemain profesional dengan bayaran tinggi dan jadi langganan timnas. Sedangkan Marselino Ferdinan main di Eropa. Tepatnya di KMSK Deinze dari Belgia.
HWFC akhirnya mendapat tiga pemain muda Persebaya yang sama-sama ikut EPA U-20. Mereka, Vengko Armedya, Muhammad Kemaluddin, dan Zulfikar Akhmad Medianar Arifin. Sebelum kompetisi, HWFC juga melakukan uji coba dengan Persebaya di Lapangan Polda Jatim.
***
Melihat Rizky Ridho, saya jadi teringat Rusdy Bahalwan. Legenda Persebaya dan juga pelatih timnas Indonesia. Sosok yang bersahaja dan dihormati.
Sebelum meninggal, 7 Agustus 2011, saya sempat mewawancarai dia untuk pembuatan buku Sketsa Tokoh Suroboyo. Rusdy Bahalwan menjadi satu dari 21 tokoh yang diceritakan di buku tersebut.
Selama melatih, Rusdy paling getol memberikan suntikan rohani bagi para pemain binaannya. Dia sengaja menyelipkan pesan-pesan moral agar persepakbolaan nasional makin maju, serta jauh dari erosi yang merusak.
Pola pembinaan bernapas agama itu diwujudkan Rusdy dalam tindakan nyata. Salah satunya, bila subuh menjelang, Rusdy tak segan mengetuk pintu kamar-kamar pemainnya yang beragama Islam untuk melaksanakan salat berjamaah. Dari situ kemudian dilanjutkan dengan kultum (kuliah tujuh menit).
Rusdy sangat menentang adanya permainan kotor, seperti mengatur skor untuk judi yang pernah sangat merajalela dalam persepakbolaan di Tanah Air.
Kata Rusdy, seorang pemain yang sengaja melepas bola agar timnya kalah, itu berarti telah berbuat dosa. Pelatih yang sengaja menginstruksikan pemainnya mencederai pemain bintang lawan, juga telah berbuat dosa. Pun manajer yang mengatur skor akhir pertandingan, serta wasit yang karena sesuatu hal lantas memihak pada salah satu tim, termasuk perbuatan dosa.
Soal ketidakberesan dalam sepak bola ini, Rusdy tergolong paling getol bersikap. Pernah suatu ketika, ada seorang pemain binaannya yang kecanduan obat-obatan terlarang. Pemain ini sangat terkenal.
Dia juga menjadi langganan tim nasional. Rusdy tahu itu semua. Beberapa kali ia peringatkan, namun kelakuannya tak berubah. Akhirnya, dia pun segera mengambil keputusan memecat pemain itu, meski publik akhirnya mencerca dia lantaran sang pemain dianggap pemain hebat.