Pasar Bong berada di Jalan Slompretan. Lokasinya sekitar 100 meter dari Jalan Kembang Jepun. Selama ini, Pasar Bong ini buka mulai pagi hingga sore.
Pasar Bong dikenal sebagai pasar grosir garmen. Biasanya, mereka yang ingin membeli suvenir setelah pulang haji dan umrah, jujugannya di Pasar Bong
Sejarahnya, nama Bong itu berarti kuburan China. Sebelum mulai berkembang menjadi pasar pada tahun 1940-an, area ini memang sebuah kompleks kuburan China, yang diduga sudah ada sejak 1700-an. Kompleks kuburan China ini memang berada di Kampung Pecinan Surabaya.
Kompleks kuburan ini bersebelahan dengan kuburan keluarga taipan China yang bermarga Han di eranya (1700-an). Kuburan keluarga Han ini berada di bagian belakang rumah yang dijadikan sebagai Rumah Abu. Namanya Rumah Abu Han di Jalan Karet yang dulu bernama Chinesevoorstraat.
Dibukanya Pasar Bong sebagai merupakan skema baru untuk meramaikan kawasan Pecinan di Surabaya. Karena jika Pasar Bong menggeliat di malam hari, bakal berdampak dapa Kya-Kya. Belanja di Pasar Bong, kulinernya di Kya-Kya, begitu kira-kira yang diharapkan.
Soal night shopping ini saya bersama pedagang di Kapasan punya pengalaman. Ketika itu, kami membuat pasar malam (night market) di Pasar Tambahrejo. Pasar itu telah lama mati suri.
Pasar malam itu diprioritaskan mengajak pedagang Pasar Kapasan. Di mana di Pasar Kapasan bukanya mulai pagi hingga sore. Malamnya, mereka diajak melanjutkan jualan dengan menempati stan-stan di Pasar Tambahrejo.
Ada puluhan pedagang Pasar Kapasan akhirnya buka di Pasar Tambahrejo. Kami menyambut gembira. Berbagai gebrakan promosi gencar kami lakukan. Dari menyebar voucher belanja sampai diskon harga barang.
Awal-awal beroperasi, banyak pengunjung yang datang ke pasar malam Tambahrejo hingga nampak semarak. Transaksi jual beli, khususnya untuk produk-produk garmen cukup ramai. Â
Namun dalam perjalanan, situasinya pun berubah. Pasar Malam Tambahrejo makin meredup. Terlebih ketika itu banyak orang memanfaatkan belanja online di marketplace dengan harga miring dan model yang lebih up-to-date.Â
Pasar pedagang resah lantaran mereka harus mengeluarkan biaya yang tidak kecil untuk lembur pegawainya. Ujungnya, pasar malam Tambahrejo itu akhirnya tutup.