Kawan,
Seperti membuka lembaran baru di penghujung tahun
Memenuhi harapan berjumpa teman-teman lama
Bercengkerama dalam balutan nostalgia
Setelah sekian purnama kita semua dipaksa mengurung diri di ruang-ruang pribadi, berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan
Menjauhi keramaian, menghindari kerumunan, membersihkan semua yang menempel di badan, bahkan mencurigai gelagat setiap orang baru yang datang
Kawan,
Betapa berartinya waktu dan kesempatan ini
Mendengarkan celoteh spontan, cerita menggelikan yang mengundang derai tawa dan kegilaan yang tak pernah kita dengar sebelumnya Â
Mungkin kita tak pernah lupa dengan cerita konyol ini:
Suatu hari, aku dan mungkin juga kalian, kompak memburu lembar-lembar soal ujian negara
Pagi, petang, bahkan hingga fajar menjelang kita pasang mata dan telinga untuk segera mendapatkannya
Kita bertemu sejumlah perantara, yang berbicara bak politisi di Senayan
Mereka yang mengaku punya jaringan dan kenalan orang-orang terpandang
Kita mempercayai mereka, kita terpukau oleh mereka
Batin kita membuncah karena kita yakin bakal meraih hasil luar biasa!
Maka, negosiasi pun kita buka
rupiah demi rupiah kita kumpulkan
Tanpa prasangka kita berikan semua kepada sang perantara
Setelah menerima naskah-naskah ujian itu berikut kunci jawabannya
Waktu ujian tiba, naskah soal sudah di meja
Kita tertegun, terdiam dengan jantung berdebar
Kerena naskah itu, ya naskah yang kita beli itu, nyatanya aspal, asli tapi palsu
Hanya sekumpulan naskah ujian lama
Kawan,
Banyak orang bersedih lantaran mengenang masa lalu
Mereka yang mengalami kegagalan, trauma, maupun nestapa
Batinnya yang perih lantaran memikirkan perbuatan orang lain
Banyak orang susah melepaskan berkas-berkas masa lalu hingga selalu menghantui, menjamah mimpi-mimpi, dan membesarkan ilusi
Banyak juga orang yang terjerat masa lalu hingga membuat dirinya merasa takut, cemas, marah, dan tak henti-hentinya memelihara syak wasangka
Â
Kawan,
Masa lalu bukanlah untuk diratapi
Masa lalu hanya perlu dijadikan cermin diri agar engkau menemukan makna kehidupan
Masa lalu hanya perlu disimpan sebagai pelajaran dan tak perlu disesali, karena semua yang terjadi lahir dari sebuah keputusan
Karena itu, jika engkau pernah mengalami kepahitan di masa lalu, ada baiknya untuk memaafkan dan melupakan
Kawan,
Beruntunglah kita, yang masih memiliki sahabat, yang mau meluangkan waktu untuk menjahit tali persaudaraan, berbagi kebahagiaan, dan mendampingimu di kala kau rapuh
Beruntunglah kita yang masih punya sahabat, yang selalu menyibukkan diri berbuat kebaikan, menolong orang yang sedang dalam kesulitan, mengasihi mereka yang menderita, dan meringankan beban kaum papa
Ya, beruntunglah kita, yang masih punya sahabat yang mau menghargai, menghormati, dan mencintaimu. Ingatlah, tingkat persahabatan paling tinggi adalah di saat sahabatmu sudah seperti saudara kandung sendiri
Kawan,
Pada ujungnya kita perlu merenungi dan menginsyafi pesan bijak bestari ini:
"Bahwa persaudaraan bukanlah sesuatu yang dipaksakan. Persaudaraan adalah sesuatu yang harus Anda lahirkan. Anda tidak dapat memetik kecintaan bila menanam kebencian. Anda tidak akan memperoleh saudara bila bertindak sebagai musuh. Anda tidak akan memanen ketulusan dari orang lain bila memelihara kemunafikan." (agus wahyudi)
Surabaya, 26 November 2022