Dari tujuh hotel itu kami memutuskan mem-booking dua kamar di hotel yang termasuk direkomendasikan itu: double bed room dan twin bed room. Sekalian kami transfer DP-nya sebesar 50 persen.
Hotel yang akan kami inapi itu berlokasi di Jalan Jogokaryan. Dekat Masjid Jogokariyan. Masjid yang fenomenal dan mendunia. Masjid yang didirikan Pengurus Pimpinan Ranting Muhammadiyah Karangkajen itu dianggap sukses menerapkan manajemen modern yang berlandaskan nilai-nilai pada zaman Rasulullah SAW.
Saya kemudian menerima rundown dari dia, tiga hari dua malam. Waktu yang diestimasikan tak melesat. Mulai jadwal kedatangan hingga kepulangan, karena kami membeli tiket kereta api pulang-pergi, tidak ada keterlambatan. Â
Memanfaatkan tiga hari di Jogja itu, saya mengunjungi sedikitnya lima objek wisata. Empat objek saya menamai Wisgundul (Wisata Gunung Kidul), satu lagi museum bersejarah. Plus empat tempat kuliner dan oleh-oleh yang hits, yakni Griya Dahar Mbok Sum, Kopi Klotok, Bakmi Mbah Gito, dan Pabrik Bakpia Patok 25. Â
Berikut pengalaman mengunjungi objek-objek wisata di Jogja: Â
1. Heha Sky View
Ini tempat yang keren. Lokasinya di Dlingo-Patuk, Kabupaten Gunung Kidul. Melihat pemandangan Kota Jogja dan pegunungan yang memesona. Cuacanya sejuk dan cenderung dingin.
Tempat-tempat seperti resto, kafe, dan taman yang didesain apik, apalagi  dihidupkan oleh mural-mural yang instagramable. Pantas saja diburu orang untuk ber-selfie ria.
Kami bisa mengeksplor lebih baik tempat ini lebih enak karena datang di low season. Area parkir tidak kelewat penuh. Kami bisa parkir di dalam dekat pintu masuk, biasanya parkir meluber sampai luar area.
Jalan menuju ke lokasi berkelok. Dari kota kira-kira 50 menit bila lalu lintas tidak padat. Waktu perjalanan pulang melewati jalur selatan, ada perbaikan jalan. Lalu lintas diberlakukan buka-tutup. Â Â