Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kya-Kya Reborn, Akahkah Layu Seperti yang Dulu?

11 September 2022   22:53 Diperbarui: 13 September 2022   10:18 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kya-Kya Reborn untuk sementara buka pada Jumat, Sabtu, dan Minggu. Mulai jam 18.00 sampai 22.00. Ada 66 stan yang menyajikan makanan dan menuman. Sekitar sepertiganya stan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Eri Cahyadi, wali kota Surabaya, optimistis Kya-Kya Reborn bisa bertahan. Bisa jadi ikon wisata baru. Menjadi magnet bagi wisatawan baik asing maupun domestik datang ke Surabaya .

Dia mengaku bersyukur launching Kya-Kya Reborn bertepatan dengan bulan purnama. Sebab, dia bilang, tanggal baik bagi orang China itu jika memulai suatu pekerjaan, perdagangan, dan usaha adalah di bulan Purnama.

"Makanya, saya berharap dengan dilaunching-nya Kya-Kya Reborn di bulan Purnama ini, tidak hanya jadi tempat yang dibuka lalu setelah itu selesai," begitu ucap Eri. 

Hiasan lampion di sepanjang Jalan Kembang Jepun. foto: diskominfo
Hiasan lampion di sepanjang Jalan Kembang Jepun. foto: diskominfo

***

Wisata Pecinan Kembang Jepun tersebut merupakan upaya Pemkot Surabaya menghidupkan kawasan Surabaya Kota Lama. Di mana, di kawasan itu banyak bangunan sejarah panjang yang menjadi saksi bisu perjalanan Kota Surabaya.

Kawasan Kota Lama Surabaya sejak dulu memang tak terurus. Banyak bangunan bersejarah dibiarkan mangkrak dan tak terawat. Bahkan sebagian bangunan sudah berpindah kepemilikan.

Para pegiat sejarah di Surabaya menyerukan agar Pemkot Surabaya segera menghidupkan kota lama. Baik kritik yang ditulis di media massa sampai berunjuk rasa.  Mereka menginginkan Pemkot Surabaya bisa mengambil peran dalam penyelamatan bangunan-bangunan cagar budaya.

Namun seruan para pegiat sejarah itu tak kelewat digubris oleh Pemkot Surabaya. Dibiarkan menguap begitu saja. Sayup-sayup seruan itu hilang ditendang angin.

Karenanya, upaya Pemkot Surabaya menghidupkan kota tua bisa dibilang agak terlambat. Jakarta lebih dulu sukses dengan kawasan kota tua. Jakarta Kota Tua, begitu menyebutnya, kini jadi tempat jujugan wisata sejarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun