Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Soekarno, Glorifikasi, dan Film Dokumenter

14 Agustus 2022   12:35 Diperbarui: 27 Oktober 2022   13:45 2304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada 14 Agustus 2022, film dokumenter tentang Soekarno bakal dirilis di Surabaya. Film Koesno, Jati Diri Soekarno, diproduksi oleh TVRI Jawa Timur bekerja sama dengan Perkumpulan Begandring Soerabaia.

Penayangan perdana film tersebut berasa spesial. Karena dilakukan di Cinema XXI Tunjungan Plaza, Surabaya. Dihadiri ratusan undangan. Bukan hanya dari Surabaya, tapi juga warga dari berbagai daerah di Jawa Timur.

Film ini juga punya arti sendiri buat Eri Cahyadi, wali kota Surabaya. Wali kota penerus Bu Risma, panggilan karib Tri Rismaharini, yang kini menjabat Menteri Sosial RI.

Eri Cahyadi yang baru pertama main film, memerankan sosok Soekarno dewasa. Soekarno yang pernah hidup cukup lama di Surabaya. Yang tempat kelahirannya sempat diperdebatkan. Di mana publik awalnya tahu Soekarno lahir di Blitar. Bertahun-tahun.

Namun tempat kelahiran Soekarno direvisi. Soekarno ternyata lahir di Kampung Pandean Surabaya. Itu mengacu sumber dan referensi yang kuat, seperti ijazah, pengakuan Soekarno dengan kolumnis Amerika Serikat Cindy Adam, dan masih banyak lagi.

Sebagai penikmat film, saya tentu senang dan bersyukur lahirnya kreativitas yang menjadi kearifan lokal. Munculnya ide segar yang menghibur untuk menyampaikan pesan ke publik tentang kisah dan sejarah The Founding Father of Indonesia.

Saya kira sepakat, bukanlah perkara mudah menampilkan cerita-cerita lama apalagi yang tersembunyi. Mencari sumber-sumber genuine dan mengemasnya untuk menjadi story yang cair, basah, dan bisa diterima masyarakat.

Proses pembuatan Film Koesno ini juga terbilang relatif pendek. Karena mencuat pada bulan Juni. Saat Bulan Bung Karno. Yang jamak diperingati, dimaknai, sekaligus glorifikasi terhadap proklamator dan Presiden pertama Indonesia itu. Juga terdapat momen-momen penting, yakni Kelahiran Pancasila sendiri jatuh pada 1 Juni, kelahiran Bung Karno pada 6 Juni 1901, dan wafat pada 21 Juni 1970.

Praktis, tak sampai dua bulan film ini diproduksi.  TVRI yang memproduksi film tersebut, pantas bersyukur dengan bantuan para pegiat sejarah Begandring Soerabaia. Karena melalui kajian dan penelusuran lapangan yang dilakukan, banyak temuan-temuan baru yang menjadi "ruh" dari film ini.

Penemuan Jalan Guntur dan Jalan Megawati, misalnya. Dua jalan yang menjadi jejak sejarah Soekarno di Kota Pahlawan. Pun rumah di Kampung Plampitan yang nyaris tak terekspos ke publik. Rumah yang menjadi tempat diskusi Soekarno dengan tokoh-tokoh pergerakan nasional yang berjasa dalam penyelenggaraan kemerdekaan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun