Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pembuktian Klub Sepak Bola Milik Muhammadiyah

27 September 2021   14:41 Diperbarui: 27 September 2021   14:43 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuad Hizbul Wathan FC di Stadio Manahan Solo saat official training. foto:joko kristi/hwfc

Melebarkan sayap dakwah. Begitulah spirit Muhammadiyah yang kini punya klub sepak bola: Hizbul Wathan Football Club (HWFC). Lewat sepak bola, Muhammadiyah menjelma sebagai ormas yang progresif. 

Hari ini (27/9/2021), HWFC akan melakoni laga perdana di Kompetisi Liga 2 2021. Lawannya, Persijap Jepara. Bertanding d Stadion Manahan Solo. Laga yang berat, tentu saja. Karena Persijap memiliki catatan panjang di perjalanan sepak bola Indonesia. Baik di Liga 1 maupun Liga 2.

Sementara bagi HWFC, momen ini menjadi pembuktian. Apalah klub milik Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur itu, bisa menunjukkan prestasi. Bukan tim ayam sayur.  

Tekad awal sudah diapungkan. Di mana, HWFC akan menjadi klub sepak bola yang kuat dengan program-program unggulan. Berbagai sarana dan prasarana mulai dipersiapkan. Penyediaan tempat latihan dipersiapkan. Akademi sepak bola digagas dengan sejumlah perguruan tinggi Muhammadiyah.  

HWFC sendiri telah resmi menjadi anggota PSSI. Klub ini diakuisisi oleh PWM Jawa Timur dari klub sebelumnya, Persigo Semeru FC. Keputusan akuisisi dilakukan pada 26 Februari 2020. Dua pekan jelang kick off Liga 2 2020.

Masa itu, keikutsertaan di Kompetisi Liga 2 2020 dengan nama Persigo Semeru Hizbul Wathan (PSHW). Sempat melakoni satu pertandingan resmi. Melawan Persijap Jepara. Lantaran pandemi covid-19, Kompetisi Liga 2020 tidak dilanjutkan alias dihentikan. 

Tahun 2021, nama PSHW akhirnya diubah. Pilihannya, Hizbul Wathan Football Club (HWFC). Perubahan nama dilakukan melalui Kongres Biasa PSSI, 29 Mei 2021. Proses administrasi berlangsung mulus. Tanpa kendala.

Di Kongres PSSI itu, banyak pemilik klub sepak bola mengapresiasi Muhammadiyah. Presiden HWFC Suli Da'im menuturkan, banyak pemilik klub sepak bola di Indonesia, baik di Liga 1 da Liga 2, menyatakan salut dengan keputusan Muhammadiyah membeli klub sepak bola.

"Bahkan ketua PSSI Mochamad Iriawan bilang kalau Muhammadiyah kini telah kembali ke rumah besar PSSI," tutur Suli yang mantan anggota DPRD Jatim itu.

Suli juga sempat berbincang dengan Raffi Achmad, selebritis dan Youtuber papan atas di Tanah Air dan punya Klub Rans Cilegon FC itu. Raffi memberi acungan jempol dengan keberadaan HWFC.

"Dari klubnya Muhammadiyah, ya. Sukses," cetus Raffi, saat bertemu Suli Da'im (Presiden HWFC) di Kongres PSSI.

Raffi mengaku mengikuti perkembangan klub sepak bola berjuluk Laskar Matahari itu. Terutama di media sosial. Terlebih, Rans Cilegon FC juga sama-sama berkompetisi di Liga 2.

Hal senada juga disampaikan Kaesang Pangarep, putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengakuisi Persis Solo. Kaesang juga mengapresiasi keputusan Muhammadiyah membeli klub sepak bola.

"Kita ketemu di Kompetisi Liga 2 nanti, ya,"  ujar Kaesang.

Sebagai kontestan baru Liga 2, HWFC dinilai punya nilai pasar yang menjanjikan. Seperti dirilis situs transfermarkt dari daftar klub di Liga 2 2021, nilai pasar HWFC berada di urutan 16 dari 24 kontestan Liga. Nilainya Rp 5,21 miliar.

Posisi nilai pasar HWFC ini mengalahkan klub-klub sepak bola yang sudah lama bercokol di Liga 2. Di antaranya Persewar Waropen (Rp 4,35 miliar), PSCS Cilacap (Rp 4,35 miliar), PSBS Biak Numfor (Rp 3,04 miliar), Persijap Jepara (Rp 2,61 miliar), PSKC Cimahi (Rp 1,30 miliar), dan Perserang Serang (Rp 434,54 juta). 

Sementara urutan lima besar klub sepak bola dengan nilai pasar termahal adalah Persis Solo (Rp 38,24 miliar), Muba Babel United FC (Rp 22,16 miliar), Semen Padang FC (Rp 20,86 miliar), Martapura FC (Rp 19,12 miliar), dan PS Mitra Kukar (Rp 17,82 miliar).

Sejumlah pemain Hizbul Wathan FC memasuki Stadion Manahan Solo. foto: joko kristi/hwfc 
Sejumlah pemain Hizbul Wathan FC memasuki Stadion Manahan Solo. foto: joko kristi/hwfc 

Kekuatan Amal Usaha

Kehadiran Hizbul Wathan Football Club (HWFC) di pentas sepak bola nasional mendorong bangkitnya Persantuan Sepak bola Hizbul Wathan (PSHW) di daerah. Banyak klub PSHW di daerah melakukan pembenahan. Bukan hanya urusan penataan organisasi, tapi juga peningkatan kualitas knowledge, training dan skill.

Memang belum ada data resmi yang menyebutkan berapa jumlah klub PSHW di seluruh Indonesia. Namun, beberapa klub PSHW kini aktif membina pemain usia dini. Bahkan ada yang mengikuti Kompetisi Liga 3.

PSHW Ponorogo, misalnya. Tahun ini akan berlaga di Kompetisi Liga 3 Zona Jatim. Ini setelah PSHW Ponorogo mengakuisisi klub sepak bola PS Swis. Di mana mereka akan berlaga di Kompetisi iga 3 dengan nama Swis HW.

Belum juga nama-nama klub lain, seperti PSHW Solokuro, SSB HW Babat, PSHW Maduran, PSHW Pakis Banyuwangi, dan masih banyak lagi. Saat ini, klub PSHW tersebut aktif melakukan pembinaan pemain usia dini. 

Ahmad Riyadh, anggota Dewan Pembina HWFC, menilai, munculnya HWFC sebagai satu-satunya klub Liga 2 di Jatim yang membawa perubahan besar terhadap perkembangan olahraga, khususnya sepak bola di lingkungan Muhammadiyah.

"Faktanya seperti itu. Sekarang, orang banyak membicarakan Muhammadiyah bukan soal rumah sakit, sekolah atau perguruan tinggi, tapi juga sepak bola. Ini terobosan dakwah yang luar biasa," papar ketua umum Asprov PSSI Jatim itu.

Riyadh menerangkan, value yang dimiliki Muhammadiyah melalui klub sepak bola sangat tinggi. Menggunakan instrumen promosi, marketing, maupun, brand melalui sepak bola nilainya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan cara-cara yang dilakukan selama ini.

"Coba bandingkan promosi melalui billboard, baliho, atau spanduk, tentu tidak sebanding bila ada klub sepak bola Muhammadiyah saat bertanding disiarkan langsung televisi maupun livestreaming di media sosial. Ditonton khalayak luas. Dari anak muda maupun dewasa. Nilainya tentu jauh lebih tinggi," papar Riyadh.

Hal senada disampaikan Dr dr Sukadiono MM, dirut PT Hawe Surya Perkasa, perusahaan yang menaungi HWFC. Kata dia, keputusan Muhammadiyah membeli klub sepak bola sudah melewati pertimbangan yang matang.

Karenanya, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur sebagai pemilik HWFC, berkomitmen mempertahankan eksistensi klub sepak bola dengan julukan Laskar Matahari tersebut.

"HWFC adalah kesebelasan kebanggaan Muhammadiyah. PWM punya kewajiban menjaga keberadaan klub sepak bola ini," tandas pria yang juga menjabat rektor Universitas Muhammadiyah (UMSurabaya) itu.

Sukadiono juga menyebut jika sebelumnya mencuat rumor jika HWFC akan dilego. "Saya tegaskan, itu sama sekali tidak benar. Kita tak akan menjual HWFC," katanya.

Menurut Sukadiono, PWM Jatim akan memberdayakan komponen-komponen di persyarikatan Muhammadiyah untuk mendukung HWFC. Muhammadiyah akan mengerahkan semua kekuatan amal usahanya.

"Ada perguruan tinggi, rumah sakit, amal usaha pendidikandari tingkat dasar sampai menengah. Kita akan berdayakan itu untuk men-support HWFC berkiprah di Kompetisi Liga 2," tandas bendahara PWM Jatim ini.

 

Achmad Maulana
Achmad Maulana "Fellaini" Putra mempersiapkan diri sebelum official training. foto: joko kristi/hwfc

Sport Science

Mengimplementasikan nilai spiritual dan science. Itulah yang menjadi orentasi Hizbul Wathan Football Club (HWFC). Berbagai upaya dilakukan untuk mewujudkan pengelolaan klub secara profesional dan modern.

Ketua PWM Jatim Dr. KH. Saad Ibrahim secara khusus menyebut tentang nilai Islam dan sepak bola. Terkait pentingnya penggabungan antara nilai-nilai keislaman dengan science sepak bola agar HWFC dapat berkembang lebih baik lagi.

"Penanaman nilai islami tersebut sebelum bertanding harus sudah dimiliki setiap pemain," ucap Saad.

Saad mengatakan, untuk mengembangkan HWFC memang butuh biaya besar. Namun bukan soal finansial yang Muhammadiyah tekankan, tetapi menanamkan nilai-nilai islami yang lebih penting dilakukan.

Sebelum mengarungi putaran Kompetisi Liga 2, manajemen HWFC telah melakukan psikotes kepada semua pemainnya. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung GKB 5 Kampus II Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), di Jalan Raya Gelam 250 Candi, Sidoarjo pada 19 Agustus 2021.

Psikotes pemain HWFC berlangsung 4 jam lebih. Bisa dikatakan, HWFC adalah satu-satunya klub Liga 2 yang memberlakukan psikotes terhadap pemainnya.

"Kami melakukan pembenahan serius. Termasuk mendalami karakter pemain melalui psikotes," ujar Muhammad Mirdasy, direktur operasional dan manajer HWFC.

Dia menuturkan, psikotes ini dilaksanakan sebagai bagian penggunaan sport science yang sudah terbiasa dilakukan di Muhammadiyah. Psikotes juga untuk memudahkan manajemen melakukan pembinaan terhadap pemain.

"Dari tes ini akan kita jadikan acuan dalam melihat potensi, kelebihan, dan kekurangan yang dimiliki pemain. Pelatih juga akan dimudahkan meracik komposisi tim," jelas mantan ketua Pemuda Muhammadiyah Jatim ini.

Kata Mirdasy, Muhammadiyah selalu melakukan pendekatan ilmu pengetahuan dalam melaksanakan aktivitas. Tak terkecuali dengan sepak bola.

"Dengan pendekatan itu, kita ingin HWFC bisa melahirkan pemain yang bukan hanya memiliki ketrampilan, tapi juga punya visi, karakter, dan kecakapan," jlentrehnya.

Pengembangan sport science ini juga akan dilakukan dengan kebutuhan akademi sepak bola. Saat ini, HWFC menyiapkan program pembinaan usia dini yang dinilai sangat strategis.

Pembinaan pemain usia muda lewat akademi sepak bola bertujuan untuk mencetak pemain muda yang andal dan berkualitas untuk dipromosikan ke tim senior. Sehingga HWFC tidak pernah kekurangan pemain muda yang siap berlaga di liga profesional.

Pembinaan usia dini menjadi program jangka panjang berstandar profesional. Mereka yang dididik di sana diharapkan bisa memiliki karakter bermain dan memahami filosofi sepak bola ala HWFC. (agus wahyudi)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun