Semua tentu sepakat jika kehadiran internet akan membuka kesempatan belajar dan menumbuhkan kreativitas (creativity) pada talenta muda yang ada di seluruh penjuru negeri.
Kata Fajar, di tengah kondisi seperti saat ini, masyarakat membutuhkan pelbagai terobosan. Tidak mungkin lagi hidup as usual. Apalagi menilik data dari BPS pada Agustus 2020, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 7,07 persen atau mengalami kenaikan sebesar 1,84 persen dibandingkan Agustus 2019 yang sebesar 5,23 persen.
BPS juga mencatat, sebanyak 29,12 juta penduduk usia kerja (14,28 persen) terdampak Covid-19. Di mana, ada 2,56 juta penduduk menjadi pengangguran.
Kurang lebih 0,76 juta penduduk menjadi Bukan Angkatan Kerja dan 1,77 juta penduduk sementara tidak bekerja serta 24,03 juta penduduk bekerja dengan pengurangan jam kerja.
Di saat internet sudah menjadi kebutuhan, namun daya beli tidak cukup kuat untuk mendapatkan layanan internet tersebut, maka akan menjadi sebuah tantangan. Baik bagi pemerintah maupun seluruh provider internet.
Memang tidak mudah bagi provider khususnya fixed broadband untuk men-delivery-kan produk internet pada pada kecepatan rendah. Internet Service Provider (ISP) akan lebih memilih menggarap pasar atau mendorong masyarakat untuk menggunakan internet dengan paket kecepatan tinggi (30 Mbps ke atas).
"Harapannya agar lebih menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat saat ini dan juga meminimalisasi komplain," sebut dia.
Meski begitu, masih ada sebagian provider yang tetap berusaha untuk mengakomodir masyarakat dengan kemampuan terbatas yang membutuhkan internet untuk kebutuhan dasar dengan menyediakan paket di bawah 30 Mbps.
Salah satunya seperti IndiHome yang memiliki jaringan fixed broadband yang paling luas dan menjangkau seluruh negeri.
Kontribusi swasta sebagai sebuah tanggung jawab (charity) untuk ikut berperan aktif mewujudkan pemerataan infrastruktur dan keterjangkauan harga internet baik di perkotaan dan pedesaan, maupun di wilayah tertinggal dan terluar Indonesia masih sangat diharapkan.
"Ini dibutuhkan untuk melengkapi berbagai kebijakan yang telah dilakukan pemerintah dalam mendongkrak daya beli masyarakat di masa pandemi ini," pungkas Fajar. (agus wahyudi)