Membangun bisnis bukan cuma memerhatikan urusan internal. Seperti arus keuangan yang lancar dan jenis produk yang dijual. Faktor eksternal juga sangat menentukan.
Keberadaan konsumen kini juga makin unik. Permintaannya makin beragam. Konsumen benar-benar menentukan keberhasilan bisnis. Simpelnya, semakin banyak konsumen yang membeli produk, semakin besar keuntungan yang akan kita raih.
Di masa pandemi covid-19, perilaku konsumen juga berubah. Ada pergeseran. Mulai dari kebiasaan kecil pada kehidupan sehari-hari hingga kebiasaan yang mengubah gaya hidup (lifestyle).
Dimas Pratama, peneliti enciety Business Consult (eBC), mengatakan, pandemi yang telah memasuki tahun kedua di Indonesia, sukses memaksa masyarakat untuk menggantungkan hidup pada layanan internet.
"Sebut saja aktivitas harian apa yang hanya bisa dilakukan dengan bantuan internet. Sekolah dari rumah, meeting pekerjaan dari rumah, belanja online, berselancar di media sosial, dan bermain game," katanya.
Dia menyebut survei  Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Di mana pengguna internet di Indonesia tumbuh signifikan, dua tahun terakhir.
Fenomena ini secara tidak langsung menunjukkan tingkat persaingan antarpenyedia layanan internet fixed-broadband (Internet Service Provider-ISP) memperebutkan ceruk pasar juga semakin sengit.
Dari desk research eBC, di akhir tahun 2020 lalu, diperkirakan pertambahan pelanggan tertinggi diraih IndiHome. Yakni, kurang lebih mencapai satu juta pelanggan.
Sementara fixed broadband provider lainnya hanya bertambah kurang dari seratus ribu pelanggan. Pencapaian yang luar bisa tersebut, menjadi gambaran bahwa IndiHome mampu mengkombinasikan antara merebut pasar dan di lain sisi juga mampu mempertahankan eksisting pelanggan.
"Dengan kurang lebih 10 juta pelanggan di seluruh penjuru Tanah Air di akhir tahun 2020 lalu atau kurang lebih dengan market share 85 persen, tentu ini bukan pekerjaan yang mudah bagi Telkom atau IndiHome untuk mengelola loyalitas pelanggannya," ujar dia.