Ketiga, perlunya pembangunan sarana sosial, pembangunan infrastruktur perhubungan dan pembangunan aktivitas yang memberdayakan kaum muda. Itu semua tidak boleh dihambat. Karena pembangunan efeknya tidak dirasakan secara langsung, tapi berefek jangka panjang.
Keempat, semua potensi wilayah seharusnya dapat dipromosikan dengan baik. Tidak hanya potensi sumber daya alamnya, tetapi juga kearifan lokal lainnya. Seperti kulinernya, keragaman budaya dan lain sebagainya.
Bagaimana pun  juga, sektor pariwisata tidak lagi menjadi bidang perekonomian sampingan, tetapi menjadi salah satu mata rantai yang dapat membangkit perekonomian mulai dari bawah. Jika sektor ini bangkit, seluruh sektor perekonomian yang lain akan bangkit.
Semoga, Sound of Borobudur Movement bisa menjadi titik balik kebangkitan pariwisata di Tanah Air. Sehingga ketika keadaan pandemi berakhir, perekonomian akan berangsur membaik. (agus wahyudi) Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H